RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Polda Sulsel akan melakukan pengawasan ketat distribusi BBM yang dialokasikan selama periode Ramadan 1445 H/2024 M, terkhusus menjelang Lebaran Idulfitri yang tinggal sepekan. Ini bertujuan agar realisasi BBM benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai peruntukan.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Didik Supranoto, mengatakan pihaknya akan melakukan monitoring terhadap distribusi BBM hingga ke lembaga penyalur, seperti SPBU.
"Polda Sulsel melakukan pengawasan ketat pendistribusian BBM, terutama pada masa Ramadan dan Idulfitri. Kalau memang ada pelanggaran pasti akan kita tangani secara hukum," katanya, Kamis (4/4/2024).
Baca Juga : Wakapolres Wajo Periksa Kondisi Ruangan Tahanan
Didik berharap dengan pengawasan ketat, tidak terjadi penyalahgunaan terhadap BBM, khususnya yang bersubsidi dan tidak terjadi antrean di SPBU. Terlebih, momen seperti Ramadan dan Idulfitri, konsumsi BBM mengalami peningkatan mengingat tradisi mudik yang terjadi tiap tahunnya.
Pertamina Regional Sulawesi sebelumnya telah memastikan pasokan BBM, elpiji, hingga avtur akan ditambah hingga 15 persen. Penambahan dilakukan di tiap terminal BBM, elpiji, hingga avtur di wilayah Sulawesi.
Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan prediksi kebutuhan BBM dan elpiji selama masa Lebaran dan mudik meningkat hingga 3 persen lebih.
Baca Juga : Jamin Kuota BBM di Bone Aman, Pj Bupati Bone: Jangan Panic Buying!
”Untuk menjaga keandalan stok BBM, elpiji, juga avtur, kita pastikan aman dengan build up stock 10-15 persen di tiap terminal BBM, elpiji, dan aviation fuel terminal yang ada,” ujarnya, Selasa (2/4/2024).
Berdasarkan pantauan Satgas Ramadan-Idulfitri (rafi) 2024 Pertamina, tren konsumsi BBM wilayah Sulawesi diprediksi meningkat 2 hingga 5 persen. Untuk BBM jenis gasoline (pertalite dan pertamax), kenaikannya diprediksi lebih dari 3 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal. Sebagai gambaran, konsumsi pada Januari lalu 7.380 kiloliter, kini menjadi 7.609 kiloliter.
Adapun BBM jenis gasoil diperkirakan mengalami kenaikan lebih dari 2 persen dibandingkan konsumsi harian normal. Saat ini ada peningkatan dari 3.238 kiloliter menjadi 3.303 kiloliter. Untuk elpiji, baik subsidi maupun nonsubsidi, diperkirakan naik sekitar 3,2 persen dari 1.923 metrik ton menjadi 1.985 metrik ton.
Baca Juga : Ribuan Warga Barru Antusias Ikuti Bakti Sosial Kapolda Sulsel
Sementara untuk avtur diproyeksikan akan mengalami kenaikan realisasi sebesar 5,59 persen dibandingkan konsumsi rata-rata normal bulan Maret 2024, yakni dari 766,34 kiloliter menjadi 809,20 kiloliter.
Menjaga keandalan stok BBM, elpiji, juga avtur, Pertamina melakukan build up stock 10-15 persen di tiap terminal BBM, elpiji, dan avtur yang ada.