RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menggalakkan penanaman 2 juta pohon nangka madu di seluruh daerah di Sulsel. Saat ini, sedang dilakukan penanaman di Desa Beroangin, Kecamatan Bangkala Barat dan di Desa Jenetallasa Kecamatan Bangkala,
Kabupaten Jeneponto, Sabtu, 9 Maret 2024.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Baca Juga : Sulsel Target Masuk 10 Besar di MTQ Nasional XXX 2024
Menurut Bahtiar, tahun ini Pemprov Sulsel bersama pemerintah kabupaten kota se-Sulsel melakukan penanaman massal di berbagai lahan tidak produktif termasuk Kabupaten Jeneponto.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
"Kita mau tanam 2 juta pohon minimal tahun ini supaya menjadi skala industri. Jadi selain untuk dijual buahnya dalam bentuk fresh nanti bisa jadi industri, supaya bertambah pendapatan masyarakat kita," ungkap Bahtiar usai menanam bibit nangka madu, di Desa Beroangin, Bangkala Barat, Sabtu, 9 Maret 2024.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Ia mengaku prihatin melihat banyaknya lahan kosong yang tidak dimanfaatkan. "Saya jalan keliling termasuk Jeneponto ini, bukan hanya Jeneponto hampir seluruh Sulawesi Selatan, gunung-gunung kosong, lahan kosong banyak sekali, tidak ada hasilnya," kata Bahtiar.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan: Fasilitas Rumah Sakit Kemenkes Makassar Lengkap dan Modern
Lebih jauh ia menjelaskan, salah satu yang menjadi kendala di pertanian adalah masalah air. Karena itu, harus dicari tanaman yang kuat bertahan di lahan kering.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
"Kita pilih tanamannya yang mudah tumbuh di daerah kita, salah satu diantaranya adalah pohon sukun dan nangka, karena ternyata pohon-pohon yang banyak getahnya itu dia kuat bertahan di tempat-tempat yang kering," lanjutnya.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Nangka, kata Bahtiar, memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, apalagi bila nantinya sudah berskala industri atau masuk pasar ekspor.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
"Nangka yang kita tanam tadi itu adalah nangka madu. Itu nilai ekonominya tinggi sekali, satu pohon dalam setahun bisa menghasilkan Rp6 juta kalau diolah dengan baik," katanya.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
"Bayangkan kalau masyarakat bisa tanam seribu pohon, itu bisa punya uang Rp6 miliar kan. Kalau bisa tanam 10.000 pohon berarti masyarakat bisa punya uang Rp60 Miliar," urainya.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Untuk itu, kata Bahtiar, pemerintah harus melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat agar menanam pohon nangka madu tersebut. Nangka madu ini akan menjadi pendapatan baru bagi masyarakat Jeneponto dan seluruh masyarakat Sulsel yang memiliki lahan untuk ditanami pohon nangka madu.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
"Banyak sekali lahan dan saya kira ini bisa tetap ditanam. Mungkin masyarakat disela-selanya tanam jagung dan mungkin di pagar-pagarnya dan di tempat-tempat kosong mungkin bisa ditanami nangka dan sukun. Saya pikir ini akan menjadi sumber ekonomi masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga : Raih Dua Penghargaan dari Mendagri, Penjabat Gubernur Diapresiasi Pimpinan DPRD Sulsel
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Hadir mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Pj Bupati Jeneponto, Pimpinan DPRD Kabupaten Jeneponto, Kepala Dinas Lingkup Pemprov Sulsel, Kepala Dinas lingkup Pemkab Jeneponto dan tokoh masyarakat setempat.