Selasa, 05 Maret 2024 18:32

Presiden Joko Widodo Resmikan Makassar New Port, Pelabuhan Berbasis Listrik PLN Yang Hemat Biaya Operasional dan Ramah Lingkungan

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat meresmikan Makassar New Port (21/2).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat meresmikan Makassar New Port (21/2).

PLN berkomitmen untuk mendukung program green port yang telah dicanangkan pemerintah dengan melakukan elektrifikasi pada terminal peti kemas dan kami siap menjawab kebutuhan listrik dengan tingkat keandalan yang tinggi. Yang tadinya emisi dan biaya operasional pelanggan tinggi, saat ini jauh lebih rendah

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT PLN (Persero) kembali menunjukan komitmennya dalam mewujudkan pelabuhan ramah lingkungan atau green port di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dengan memasok aliran listrik dengan total daya terpasang sebesar 4,3 Mega Volt Ampere (MVA) kepada Makassar New Port. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (21/2), Makassar New Port akan menjadi penggerak roda ekonomi di Indonesia Timur yang berbasis energi ramah lingkungan dan bebas polusi.

Manager Teknik Terminal Petikemas New Makassar, Rachmadhani mengapresiasi layanan prima dari PLN.

"Terima kasih kepada PLN yang sudah memberikan layanan yang baik dan tanggap dalam berkoordinasi untuk memastikan penyediaan listrik di Makassar New Port," ungkap Rachmadhani.

Baca Juga : Kembali Dukung PEVS, PLN Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Diketahui pada lokasi yang berbeda, PLN juga telah melayani Terminal Petikemas New Makassar, Sulawesi Selatan terbukti berhasil mewujudkan gerbang Indonesia Timur itu menjadi pelabuhan ramah lingkungan atau green port.

Program layanan kelistrikan untuk kapal sandar atau electrifying marine dan bekerja sama dengan PT Pelindo (Persero) pada tahun 2018 tersebut juga mampu menurunkan biaya operasional Terminal Petikemas New Makassar hingga 61,97 % per tahun.

Terminal Head Petikemas New Makassar, Muhammad Syukur memaparkan, setelah menggunakan listrik, biaya operasional yang dikeluarkan menurun drastis. Jika menggunakan mesin diesel biaya operasional mencapai Rp 23,4 miliar per tahun, maka menggunakan listrik hanya Rp 8,9 miliar per tahun.

Baca Juga : Peringatan Hari Bumi 2024, PLN Tanam 1.000 Pohon Produktif di Wajo

Tidak hanya membantu menghemat dan memudahkan operasional, dengan menggunakan listrik juga dapat turut serta dalam program green port untuk mengurangi emisi gas buang di Pelabuhan.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, upaya elektrifikasi Makassar New Port dan Terminal Petikemas New Makassar merupakan wujud komitmen PLN mendukung produktivitas aktivitas pelabuhan dan mewujudkan green port yang dicanangkan oleh pemerintah.

"Dalam rangka mengakselerasi ekonomi di Indonesia Timur, kami menyasar elektrifikasi dermaga pelabuhan dengan program kami yaitu electrifying marine, PLN menjadi solusi bagi pelaku usaha dengan menghadirkan pasokan listrik yang andal tanpa polusi suara dan lebih ramah lingkungan," ungkap Andy.

Baca Juga : PLN UID Sulselrabar Catat Kenaikan Tiga Kali Lipat penggunaan Kwh di SPKLU selama Idul Fitri 1445 H

Andy melanjutkan, guna memastikan aktivitas bongkar muat berjalan lancar, PLN menyuplai dua penyulang dari dua gardu induk yang menggunakan skema double supply. Sehingga listrik yang disuplai lebih andal, tanpa kedip, dan tanpa asap.

"PLN berkomitmen untuk mendukung program green port yang telah dicanangkan pemerintah dengan melakukan elektrifikasi pada terminal peti kemas dan kami siap menjawab kebutuhan listrik dengan tingkat keandalan yang tinggi. Yang tadinya emisi dan biaya operasional pelanggan tinggi, saat ini jauh lebih rendah," tutup Andy.

Saat ini, tercatat bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Kelistrikan Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel) sebesar 45,78% di atas dari rata-rata target nasional di tahun 2025 yaitu 23%.

#Makassar Port #pln