Kamis, 11 Januari 2024 18:23
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, PAREPARE -- Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melaksanakan konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.

 

Kegiatan itu dibuka Sekretaris Daerah Kota Parepare, Muhammad Husni Syam, dan dihadiri jajaran pemerintahan serta stakeholder terkait lainnya, digelar di Ruang Pola Kantor Wali kota, Kamis (11/1/2024).

Husni Syam mengatakan, penyelenggaraan forum konsultasi publik ini terasa spesial karena periode perencanaan pembangunan di Indonesia berupa Rencana Pembangunan Tahunan (RKPD Tahun 2025) disusun bersamaan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 5 Tahunan (RPJMD Tahun 2025-2030) dan juga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD Tahun 2025-2045).

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

“Hal ini sebagai implikasi ketentuan Pemerintah Pusat dengan diselenggarakannya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara serentak, diikuti dengan Pemilihan DPR RI, DPD, DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota, dan juga Gubernur/Wakil Gubernur serta Bupati/Wakil Bupati dan wali kota/Wakil Wali kota,” ungkapnya.

 

Menurut Husni Syam, konsultasi publik merupakan tahapan wajib yang harus dilakukan untuk menyempurnakan ranwal RPJPD. Oleh karena itu kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan.

“Saya mengajak agar yang hadir untuk ikut ambil bagian dalam merumuskan visi misi, sasaran pokok dan arah kebijakan pembangunan Kota Parepare untuk 20 tahun ke depan,” imbuhnya.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

RPJPD yang disusun, lanjut dia, harus selaras dengan RPJPN dimana Pemerintah Indonesia ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ini artinya bangsa Indonesia di tahun 2045 telah berada di puncak kemakmuran sebagaimana tercermin dalam 5 sasaran utama pembangunan.

“Adapun 5 sasaran pembangunan tersebut yakni pendapatan perkapita setara negara maju, kemiskinan nol persen, ketimpangan berkurang, peran dan leadership Indonesia di dunia internasional meningkat, SDM unggul dan berdaya saing serta Gas Rumah Kaca menurun menjadi net zero emission,” jelasnya.