Kamis, 27 Juli 2023 10:18

Bupati Luwu Utara Dorong Pembentukan Kelompok Kerja untuk Konservasi Pegunungan Quarles

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mendorong pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT) di Pegunungan Quarles Luwu Utara dalam upaya strategis untuk menjaga keanekaragaman hayati dan hutan.

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mendorong Surat Keputusan (SK) Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT) Pegunungan Quarles Luwu Utara.

Hal itu Indah sampaikan saat menjadi narasumber pada rapat kerja yang digelar Fauna Flora Indonesia di Hotel Dalton, Makassar, Rabu (26/7/2023).

"Atas nama pemerintah daerah, saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan hari ini sebagai tindak lanjut tudang sipulung yang sebelumnya digelar. Luwu Utara ini bukan hanya paru-paru Sulawesi Selatan (Sulsel), tapi juga Pulau Sulawesi, bahkan untuk Indonesia," kata Indah mengawali pemaparannya.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Apresiasi Kamp Pemuda PPGT Klasis Sangbualambe'

"Apa yang kita lakukan punya arti strategis, terutama menjaga hutan dan keanekaragaman hayati, termasuk fauna flora di dalamnya. Terlebih Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) masuk dalam kategori baik," terangnya.

Indah menyebutkan ada lima latar belakang pengusulan ABKT. Pertama, ekosistem hutan pegunungan quarles merupakan area yang tinggi serta yang mengatur tata air untuk mencegah erosi, abrasi, dan sedimentasi.

Kedua, ekosistem hutan pegunungan quarles merupakan catchman area bagi sejumlah DAS (Karama, Lariang, Salukula, Baliase, Poso, Munte, Lamasi, dan lainnya), yang juga menjadi penyangga kehidupan bagi yang lain.

Baca Juga : Bupati Lutra: Bendungan Rongkong Jadi Kebutuhan Prioritas Mendesak

Ketiga, Luwu Utara termasuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah tinggi khususnya wilayah pegunungan ESDM yang dilalui zona sesar Palu-Koro.

Keempat, masih terdapat aktivitas perburuan penangkapan satwa liar dilindungi (anoa) di area pegunungan ini, yang perlu diberikan edukasi dan penyadartahuan tentang nilai penting ekosistem kawasan.

Kelima, terdapat sebaran tinggalan budaya benda dan tak benda termasuk jejak kebudayaan yang merupakan identitas lokal yang patut dipertahankan dan dilestarikan.

Baca Juga : Disdikbud Luwu Utara Santuni Ratusan Yatim Piatu

"Butuh komitmen yang kuat dari kita semua, walaupun kita tahu teman-teman KPH sudah melakukan pelbagai upaya. Namun literasi dan edukasi harus terus menerus kita lakukan kepada warga untuk menjaga alamnya sekaligus meningkatkan kapasitas dalam mitigasi bencana," tutur Indah.

Indah juga menyampaikan terima kasih atas dukungan para mitra pembangunan yang melakukan pendampingan.

"Apa yang kita lakukan hari ini bukan hanya untuk kita tapi memastikan anak cucu kita dapat menghirup udara yang layak di masa depan. Untuk itu kita berharap hasil dari pertemuan hari ini SK Pokja segera terbit karena prinsipnya regulasi berdasarkan kewenangan pusat dan provinsi. Sehingga ke depan para pihak punya pegangan untuk berbuat," harapnya.

Baca Juga : Indah Minta HUT ke-25 Tahun Luwu Utara Mulai Massif Digaungkan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sulsel, Andi Hasbi Nur, mengatakan pertemuan ini bisa menghasilkan identifikasi siapa yang harus dilibatkan sehingga dalam pembentukan Pokja betul-betul bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

"Jarang sekali kepala daerah yang mau hadir di acara konservasi lingkungan. Ini menunjukkan komitmen kerja ibu bupati bagaimana menjaga daerahnya sebab hutan merupakan ekosistem dan banyak fauna flora yang harus dijaga di dalamnya," tutur Hasbi.

"Hutan menjadi penyangga, untuk itu menurut saya apa yang coba digagas sangat luar biasa untuk kepentingan ke depan, tidak hanya untuk ketersediaan air tapi juga menjaga dari bencana," imbuhnya.

#pemkab luwu utara #Indah Putri Indriani