RAKYATKU.COM, SUKOHARJO - Menteri Pertanian (Mentan), (Syahrul Yasin Limpo (SYL), mendorong para pelaku industri kedelai di Jawa Tengah untuk membantu para petani dalam menyerap hasil produksi.
Mentan SYL mengatakan, kedelai adalah komoditas strategis yang saat ini menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia.
"Kita coba membangun pasca panennya dengan mengajak para offtaker agar bisa mengindustrikan kedelai yang di produksi petani sehingga kita bisa menekan angka ketergantungan importasi," ujar Mentan SYL saat meninjau pabrik kedelai di Dusun Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (14/7/2023).
Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone
Mentan SYL menyampaikan, langkah berikutnya adalah meningkatkan kualitas bibit agar mampu bersaing dengan kualitas impor. Kedelai lokal, kata dia, harus lebih produktif dan menarik banyak pengusaha untuk menjadikannya sebagai market yang lebih luas.
"Kualitas bibit kita harus lebih produktif dibandingkan negara lain. Jangan lupa kita semua ini makan kedelai, kan? Karena itu kedelai harus berkembang baik dengan segala upaya yang kita lakukan dan ini juga menjadi perintah Bapak Presiden," katanya.
Menurut Mentan SYL, sejauh ini pemerintah juga terus berupaya memberikan jaminan harga agar kedelai lokal tetap menjadi pilihan bagi para pelaku industri dalam membuat beragam macam olahan makanan. Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus mengembangkan benih unggul seperti varietas grobogan yang mampu menghasilkan 7,5 ton per hektare.
Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel
"Memang budi daya itu harus diperhatikan dan yang paling sulit ada jaminan harga dari pemerintah. Karena itu harus kita tekan impornya dan tingkatkan produksinya," ucapnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan peningkatan produksi kedelai sejauh ini terus dilakukan dengan berbagai terobosan baik dari sisi perbenihan, budi daya, hilirisasi oftaker hingga jangkauan pasar.
"Kita sudah mempunyai target pada tahun 2023 sebanyak 250.000 hektar kedelai yang didukung dengan industri perbenihan," ungkapnya.
Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
Suwandi menambahkan, upaya lainya adalah membangun pabrik baru benih kedelai di Sukoharjo berkapasitas 20 ton per hari dan bisa memasok benih di wilayah sentra kedelai Jawa Tengah. Pabrik tersebut nantinya akan bermitra dengan petani penangkar kedelai di sekitar Sukoharjo dengan harga yang lebih bagus dibandingkan kedelai konsumsi.
"Ke depan kita terus meningkatkan kapasitas dan produksinya sehingga semakin meluas," jelasnya.