RAKYATKU.COM, BALI – Masuk dalam daftar kota pintar di dunia, Makassar semakin dipercaya untuk mengikuti forum berskala Internasional.
Kali ini, Kota Makassar mengikuti Asean Smart City Network (ASCN) yang berlangsung di Bali pada 12-13 Juli 2023.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Ismawaty Nur.
Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar
Dalam forum Internasional tersebut, Ismawaty Nur menyampaikan inovasi Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Danny Pomanto.
Seperti, Homecare dan Telemedicone, Lorong Wisata, Pajak Terintegrasi dan Terdigitalisasi (Pakinta), Makassar Inkubator Center, serta Makassar Virtual Economic Center (Marvec).
Di hadapan seluruh peserta forum, Ismawaty menjelaskan bahwa pemerintah kota saat ini sementara membenahi lorong-lorong yang ada di Makassar.
Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF
Tidak hanya dari sisi tampilan atau fisik yang lebih instagramable, tapi juga pengembangan SDM masyarakat lorong agar dapat bertahan hidup di tengah inflasi.
“Jadi di lorong wisata ini kita meningkatkan partisipasi masyarakat menjaga keamanan pangan dan inflasi dengan menanam cabai, hingga bawang yang menjadi penyumbang inflasi terbesar di Indonesia,” kata Ismawaty Nur, di Annual Meeting at Internasional Hotel, Rabu (12/07/2023).
Untuk menjaga keamanan 1.095 lorong wisata yang ada saat ini, Pemkot Makassar melalui Diskominfo telah memasang 4.380 CCTV yang tersebar di seluruh lorong wisata.
Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin
“Target kita 5.000 lorong hingga 2026. Jadi seribu lorong setiap tahun. 2022 kemarin ada 1.095 lorong dan tahun ini kita berharap ada tambahan seribu lorong lagi yang kita sulap menjadi destinasi wisata baru di Makassar,” lanjutnya.
Untuk memajukan pelaku UMKM yang ada di Makassar khususnya UMKM di Lorong Wisata, pemerintah kota juga sudah memiliki Inkubator Center.
Melalui inovasi Inkubator Center yang dikelola Dinas Koperasi dan UKM, Pemkot Makassar memfasilitasi, membantu, serta mendidik pelaku UMKM agar lebih kreatif.
Baca Juga : Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar Hadiri ASITA Business and Travel Fair
Termasuk membantu pelaku UMKM dalam hal legalitas produk dan menjembatani pelaku UMKM dan pihak perbankan agar lebih mudah mendapatkan modal usaha.
“Di Inkubator Center ini kita membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan produk mereka dengan fokus pada bimbingan, peningkatan kualitas produk, serta konektivitas dengan pemangku kepentingan untuk mendukung ekonomi Makassar,” jelasnya.
Ke depan, Pemkot Makassar akan memiliki Makassar Virtual Economic Center (Marvec) sebagai pusat data pengembangan sektor ekonomi di Makassar.
Baca Juga : Pejabat Pemerintah Kota Makassar Lakukan Kunjungan ke Kota Maniwa, Jepang, untuk Penerapan Low Carbon City
Juga meningkatkan penetrasi pasar dalam memperluas dan meningkatkan jumlah pelaku UMKM di Kota Makassar.
“Begitu juga dengan inovasi Pakinta yang sekarang dikelola Bapenda itu memudahkan masyarakat membayar pajak dan mencegah terjadinya kebocoran pajak, sehingga PAD Rp2 triliun bisa terealisasi,” tutur Ismawaty.
Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sejak kepemimpinannya di periode pertama 2014 lalu telah menerapkan konsep Sombere and Smart City.
Mengusung visi Mewujudkan Makassar Kota Dunia yang Sombere and Smart City. Kota Makassar juga terus mengokohkan diri agar masuk dalam jajaran kota-kota dunia melalui sistem smart city.
“Lagi-lagi Makassar selalu masuk daftar penting di dunia dan ini adalah bagian dari Visi Misi Pemkot Makassar yang di samping menjadi kota dunia juga menjadi smart city,” kata Danny Pomanto, beberapa waktu lalu.