Kamis, 13 Juli 2023 10:16

Kisah Penerima Manfaat CSR Pertamina di Makassar Sukses Kelola Usaha Mikro

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Siti Syamsiah Anshar memperlihatkan hasil olahan tomat yang diproduki Kelompok Usaha Ratu Tamalabba.
Siti Syamsiah Anshar memperlihatkan hasil olahan tomat yang diproduki Kelompok Usaha Ratu Tamalabba.

Siti Syamsiah Anshar dan kelompoknya di Kelurahan Tamalabba, Makassar, berhasil mengelola usaha mikro mereka setelah mendapatkan manfaat dari program CSR Pertamina. Mereka mengembangkan bank sampah dan mengolah sampah non-organik menjadi produk aksesori yang sukses dipasarkan serta mengembangkan produk olahan pangan berupa kerupuk tomat.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Siti Syamsiah Anshar, salah satu penerima manfaat corporate social rresponsibility (CSR) dari PT Pertamina melalui Integrated Terminal Makassar (ITM), mencapai kesuksesan dalam mengelola usaha mikro.

Melalui Kelompok Usaha Ratu Tamalabba yang didukung Pertamina, Syamsiah dan sejumlah ibu rumah tangga di Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, berhasil mengembangkan usaha mikro mereka.

"Sejak tahun 2018, kami telah menjalankan program bank sampah dengan petunjuk, pendampingan, dan bimbingan langsung dari Pertamina. Alhamdulillah, kami dan ibu-ibu lainnya telah berhasil diberdayakan melalui program ini dan hasilnya sangat positif," ungkap Syamsiah, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga : Usulan Pemprov Sulsel Larang Penunggak Pajak Beli BBM Bersubsidi Tuai Kritik

Kelurahan Tamalabba, yang berada di sekitar ITM, telah menjadi pusat pengolahan sampah yang memiliki nilai ekonomi. "Warga sekitar kami mengumpulkan sampah rumah tangga mereka dan mengirimkannya ke tempat kami," kata ibu enam anak ini.

Bank sampah yang dikelola kelompok usaha ini terbagi menjadi dua bagian. Syamsiah menjelaskan sebagian sampah non-organik yang terkumpul dijual kepada pengepul dan bank sampah pusat yang dikelola pemerintah.

"Kami mengolah sampah, seperti botol plastik bekas, kemasan minuman, dan sejenisnya menjadi produk aksesori. Bahkan, kami pernah membuat peci dari sampah dan dipamerkan, lalu langsung dibeli Pak JK (Jusuf Kalla). Karena dibeli Pak JK, peci tersebut menjadi viral dan banyak orang yang membelinya," paparnya.

Baca Juga : Jamin Kuota BBM di Bone Aman, Pj Bupati Bone: Jangan Panic Buying!

Selain mengelola sampah, Kelompok Usaha Ratu Tamalabba saat ini sedang mengembangkan produk olahan pangan berupa kerupuk tomat. "Ketika kami menjual tomat secara langsung, nilainya relatif kecil. Oleh karena itu, kami mengolahnya menjadi camilan berbagai rasa yang dikemas dengan menarik," jelasnya.

Menurut Syamsiah, produk kerupuk tomat yang diberi nama TomTom Crackers ini telah diajukan untuk mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Kalau sertifikasi halalnya sudah terbit, insyaallah sudah bisa masuk ke toko retail," harapnya.

Syamsiah mengakui ia dan kelompoknya telah mendapatkan banyak manfaat dari program CSR Pertamina melalui ITM. "Pertamina telah menjadi bagian dari keluarga kami. Kami selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan dari Pertamina, seperti pembagian kurban dan acara gathering keluarga," ungkapnya.

Baca Juga : Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi, Ekonom Sebut Penyesuaian Pertamina Sudah Tepat

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengungkapkan Pertamina di Ujung Tanah telah merealisasikan sejumlah infrastruktur dan program dalam berbagai bidang, seperti sosial, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan.

Fahrougi menjelaskan program CSR ini dapat diakses melalui kelas-kelas parenting, pendampingan kelompok remaja dalam pengembangan keterampilan, penyediaan wadah eksplorasi bagi anak-anak untuk menyalurkan minat dan bakat, serta pendampingan bagi anak-anak yang mengalami kekerasan dan eksploitasi. Selain itu, program ini juga melibatkan perbaikan kualitas lingkungan masyarakat melalui penanganan limbah non-B3, peningkatan kualitas udara, dan optimalisasi pemanfaatan air.

"Dalam konsep CSR yang kami terapkan, kami bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Kami memberikan 'tepung' dan mendampingi mereka sehingga mereka dapat menghasilkan 'roti'," jelasnya.

Baca Juga : Pemprov Sulsel: Konsumsi BBM Nonsubsidi Tinggi Indikasi Ekonomi Sehat

Fahrougi menekankan ITM selalu mengutamakan aspek health, safety, security, and environment (HSSE) serta kepedulian terhadap masyarakat di sekitar area operasional. ITM terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan.

Selain menjalankan tanggung jawab sosial melalui program CSR, ITM juga mengedepankan aspek keamanan dalam operasionalnya. Mereka telah mengambil langkah-langkah antisipatif dengan menerapkan peta penanganan bahaya kecelakaan besar menggunakan treat risk map for major accident hazard. Peta tersebut mencakup tindakan pencegahan, deteksi dan pengendalian, mitigasi, serta tanggap darurat di dalam area ITM jika terjadi bahaya kecelakaan besar.

"ITM selalu mengedepankan aspek HSSE dan berkomitmen penuh serta bertanggung jawab dalam menjalankan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji untuk kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan," tutur Fahrougi.

#Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi