Dalam catatan sejarah, sejak tahun 1800, zona megatrust di Yogyakarta telah memicu 12 kali gempa, dengan gempa besar terakhir pada 2 september 2009 berkekuatan 7,8.
“Gempa alam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita, bahwa zona subduksi selatan Jawa memang masih aktif,” tambahnya.
Tidak hanya gempa bumi yang pernah terjadi, kata Daryono, sejarah juga mencatat ada delapan kali tsunami di selatan Jawa, yaitu tahun 1880,1840,1859,1904,1921,1957, 1994 dan di 2006. “Ini merupakan catatan penting terkait dengan potensi dan bahaya pada tsunami di selatan Yogyakarta dan selatan Jawa pada umumnya,” ucapnya.
Baca Juga : BNPB Catat 93 Rumah Rusak dan Fasilitas Umum Terdampak Gempa Yogyakarta
Sementara itu, BNPB menghimbau warga untuk waspada dan siap siaga, mengantisipasi gempa susulan.
“Pastikan struktur bangunan rumah tetap kokoh sebelum kembali ke dalam rumah pascagempa. Persiapkan tas siaga bencana apabila harus melakukan evakuasi ke tempat aman sementara. BNPB juga mengimbau warga untuk tidak terpancing informasi palsu atau hoaks yang terkait dengan fenomena gempa bumi,” papar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sumber: VOA Indonesia
Baca Juga : BNPB Catat 93 Rumah Rusak dan Fasilitas Umum Terdampak Gempa Yogyakarta