Sabtu, 10 Juni 2023 15:03
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, SURAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengusulkan agar libur Lebaran Iduladha 1444 H/2023 M menjadi dua hari jika dirayakan pada dua tanggal berbeda.

 

Dilihat laman resmi Muhammadiyah, Sabtu (10/6/2023), usulan itu disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, saat pengukuhan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Kota Surakarta periode 2022-2027 di Wisma Batari Surakarta, Rabu (7/6).

Berdasarkan maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H, 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Senin (19/6/2023). Dengan demikian, Lebaran Iduladha atau 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada Rabu (28/6/2023). Keputusan ini berdasarkan kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

Baca Juga : Lebaran Iduladha 2023, 1.213 Hewan Kurban Disembelih di Luwu Utara

Menurut Mu'ti, hasil perhitungan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini sangat potensial berbeda dengan Kementerian Agama (Kemenag) karena tinggi hilal pada 29 Zulkaidah 1444 H masih kurang dari tiga derajat.

 

Dengan pertimbangan itu, kata dia, kemungkinan sidang isbat akan menetapkan Lebaran Iduladha jatuh pada Kamis (29/6/2023) sehingga akan berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah.

Mu'ti mengusulkan agar pada Rabu (28/6/2023) juga menjadi hari libur nasional. Hal ini agar warga Muhammadiyah dapat melaksanakan salat id dengan tenang dan khusyuk.

Baca Juga : Ketua Partai Golkar Sulsel Sembelih Empat Ekor Sapi Kurban di Parepare

"Jadi, liburnya dua hari, yaitu tanggal 28 atau 29 Juni 2023. Saya kira yang pegawai negeri setuju itu. Ini usul Pak Wakil Wali Kota, karena pernah ada warga Muhammadiyah yang menjadi ASN tidak ikut lebaran (Iduladha) karena harus pergi ke kantor," ujar Mu'ti di depan Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa.