Selasa, 11 April 2023 23:14

Kebocoran Intelijen AS Pukulan Telak Bagi Upaya Militer Ukraina

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi (Foto AP/Libkos)
Ilustrasi (Foto AP/Libkos)

Menurut mantan utusan AS untuk Ukraina Kurt Volker, kebocoran tersebut memberi dunia "potret" penilaian dan penilaian AS tentang situasi di Ukraina

RAKYATKU.COM - Kebocoran intelijen AS baru-baru ini telah memberikan pukulan telak bagi upaya militer Ukraina, tulis surat kabar Amerika The Hill .

“Kebocoran militer AS terbesar dalam satu dekade merupakan pukulan serius bagi upaya perang Ukraina, menciptakan ancaman intelijen bagi pasukan negara itu menjelang serangan balasan yang diperkirakan terjadi musim semi ini. Dokumen rahasia yang bocor di media sosial menawarkan rincian ekstensif tentang amunisi, pelatihan, dan pertahanan udara sistem pada titik kritis dalam pertarungan," kata surat kabar itu.

Menurut mantan utusan AS untuk Ukraina Kurt Volker, kebocoran tersebut memberi dunia "potret" penilaian dan penilaian AS atas situasi di Ukraina. "Itu memberi isyarat kepada orang Ukraina, Rusia, kepada orang lain, 'Inilah yang kami pikirkan,'" kata Volker, seperti dikutip oleh surat kabar tersebut.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Dalam pandangannya, itu "mungkin memberikan beberapa petunjuk tentang kualitas informasi kami, dari mana kami mendapatkannya yang akan menyebabkan orang-orang yang kami kumpulkan untuk menutupnya."

Outlet media AS melaporkan sebelumnya bahwa Pentagon dan Departemen Kehakiman AS telah meluncurkan penyelidikan atas kebocoran dokumen rahasia tentang rencana Washington dan NATO untuk melatih tentara Ukraina menjelang serangan balasan.

Banyak dokumen tentang jadwal pasokan senjata dan kekuatan pasukan bocor ke jejaring sosial, termasuk Twitter dan Telegram. The New York Times melaporkan pada 7 April bahwa kumpulan dokumen rahasia Amerika lainnya yang terkait dengan Ukraina telah muncul di Internet.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Sumber: TASS

#Amerika Serikat #Rusia #Ukraina