RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Akibat pandemi Covid-19 dan bencana banjir bandang pada Juli 2020 silam, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Luwu Utara mengalami perlambatan. Bahkan mengalami kontraksi hingga menyentuh angka -0,59 persen.
Namun, hal itu tidak meruntuhkan semangat dan optimisme Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara dalam melakukan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan yang berpihak kepada masyarakat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang, baru-baru ini mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Luwu Utara sejak 2020 hingga 2022 terus mengalami percepatan dan pertumbuhan signifikan.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
Signifikansi pertumbuhan ekonomi itu terlihat pada grafik pertumbuhan ekonomi BPS Luwu Utara. Ekonomi Luwu Utara tumbuh menjadi 3,90 persen pada 2021 dan 4,54 persen pada 2022.
"Dari 2021 ke 2022, ekonomi Luwu Utara mengalami percepatan pertumbuhan 0,64 persen," kata Ayub dikutip dari laman resmi Pemkab Luwu Utara, Jumat (24/3/2023). Angka ini lebih tinggi dari nilai rata-rata pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengalami percepatan pertumbuhan 0,44 persen.
"Cukup menarik, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, ada 13 kabupaten/kota yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, tetapi Luwu Utara masuk ke dalam 11 kabupaten yang mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi," beber Ayub.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
Ia menyebutkan, percepatan pertumbuhan ekonomi ini kemudian berbanding lurus dengan peningkatan pada garis kemiskinan di Luwu Utara. Hal ini, kata dia, mengindikasikan standar hidup layak di Luwu Utara juga mengalami peningkatan.
Tak hanya pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, angka kemiskinan juga memperlihatkan tren penurunan. Hal ini bisa dilihat dari data BPS. Persentase kemiskinan Luwu Utara mengalami penurunan dari 13,59 persen pada 2021 menjadi 13,22 perseb pada 2022.
"Berdasarkan data kabupaten/kota di Sulsel, penurunan persentase penduduk miskin Luwu Utara sebesar 0,37 persen di 2022. Angka ini tertinggi kedua setelah (Kabupaten) Jeneponto. Progres penurunan ini juga lebih tinggi dibanding penurunan persentase penduduk miskin Sulsel yang turun 0,15 persen," paparnya.
Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run
Diungkapkan pria bergelar doktor ini, persentase tingkat kemiskinan Luwu Utara 13,22 persen merupakan persentase terendah dalam 10 tahun terakhir.
"Selain pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terus mengalami peningkatan. Begitupun dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) per kapita ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku)," terangnya seraya menambahkan bahwa tren penurunan juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengatakan segala capaian indikator makro pada 2022 menjadi kabar gembira bagi seluruh masyarakat Luwu Utara, tak terkecuali bagi dia dan seluruh jajarannya di pemerintahan, yang terus bergerak masif membangkitkan gairah perekonomian.
Baca Juga : Diikuti 2000 Peserta, Masamba Run Sukses Digelar
"Kita sangat senang melihat capaian indikator makro kita. Terima kasih, teman teman sekalian. Para kepala desa, camat, dan seluruh stakeholder. Meski kita dihantam dua bencana, pandemi Covid-19 dan banjir bandang, hingga mengakibatkan kita terkoreksi -0,59 persen, tetapi perlahan kita bisa bangkit hingga berada pada angka 4,54 persen. Saya yakin ini tentu tidak mudah, apalagi dalam kondisi yang betul-betul diuji," ucapnya.