Sabtu, 18 Maret 2023 20:20
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), saat presentasi dan wawancara di Hotel Maia Jakarta, Jalan Kebon Kacang Raya, Jumat (17/3/2023).
Editor : Nur Hidayat Said

 

 

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kota Makassar menjadi salah satu dari 14 kota di Indonesia yang masuk nominasi tingkat nasional Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023.

PPD merupakan evaluasi pembangunan daerah secara kreatif dan komprehensif melalui tiga tahapan, yakni penilaian dokumen, presentasi dan wawancara, serta verifikasi.

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

Selain Makassar, 13 kota lainnya yang lulus tahap pertama, yakni Balikpapan, Banjar Baru, Bau-Bau, Bitung, Palu, Dumai, Metro, Semarang, Sukabumi, Payakumbuh, Pangkal Pinang, Pagar Alam, dan Yogyakarta.

 

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), mengaku optimistis bisa kembali meraih PPD dari Kementerian PPN/Bappenas. Apalagi, 2019 lalu Makassar juara ketiga PPD tingkat nasional.

"Jadi, penghargaan ini, yaitu pemerintah pusat memberi apresiasi kepada provinsi, kabupaten, dan kota yang berhasil dengan baik dalam perencanaan, pencapaian pelaksanaan, dan inovasi pembangunan," kata Danny Pomanto, Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

"Alhamdulillah tahun ini kita kembali masuk nominasi tingkat nasional bersama 13 kota lainnya. Insyaallah, saya optimistis dengan capaian pembangunan kita saat ini, PPD bisa kembali kita raih," tambahnya.

Didampingi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Helmy Budiman, Danny Pomanto memaparkan capaian pembangunan Kota Makassar.

Ini merupakan tahap kedua, yaitu presentasi dan wawancara. Kegiatan berlangsung di Hotel Maia Jakarta, Jalan Kebon Kacang Raya, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin

Kepada tim penilai, Danny Pomanto menyebut pertumbuhan ekonomi Makassar mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir.

Pada 2020 lalu saat masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Makassar turun drastis hanya -1,27 persen, lalu naik pada 2021 menjadi 4,47 persen. Pada 2022 pertumbuhan ekonomi Makassar naik menjadi 5,4 persen. Angka itu bahkan melampaui provinsi dan nasional.

Empat sektor penopang pertumbuhan ekonomi Makassar, yakni bisnis, perdagangan, hotel dan restoran, serta properti.

Baca Juga : Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar Hadiri ASITA Business and Travel Fair

Danny Pomanto tidak menampik keberadaan program Lorong Wisata (Longwis) yang dicanangkan sejak 2021 lalu turut ambil bagian dalam menopang ekonomi Makassar.

Program Lorong Wisata merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk memulihkan ekonomi masyarakat, khususnya yang berada di lorong pascapandemi Covid-19.

Melalui program ini, Pemkot Makassar mencoba membangun imunitas ekonomi yang kuat melalui food security, inflation control, hingga circular economy.

Baca Juga : Pejabat Pemerintah Kota Makassar Lakukan Kunjungan ke Kota Maniwa, Jepang, untuk Penerapan Low Carbon City

Termasuk juga melahirkan 20 UMKM digital per lorong, satu start-up lorong, destinasi wisata makan enak, serta destinasi wisata sejarah dan seni.

Tak hanya fokus membangun imunitas ekonomi, program Lorong Wisata juga bertujuan membangun imunitas sosial dan imunitas lingkungan kuat.

"Outcome-nya tingkat pengangguran menurun dari 13,18 persen di 2021 menjadi 11,82 persen di 2022. Pertumbuhan ekonomi meningkat dan lorong juga tumbuh semakin baik," tuturnya.

BERITA TERKAIT