Jumat, 03 Maret 2023 22:05

Bupati Lutra Keluarkan SE Cegah Penularan Penyakit Jembrana pada Ternak Sapi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
TNI-Polri aktif membantu petugas teknis di lapangan melakukan penyuluhan dan langkah-langkah pencegahan taktis penyakit Jembrana di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
TNI-Polri aktif membantu petugas teknis di lapangan melakukan penyuluhan dan langkah-langkah pencegahan taktis penyakit Jembrana di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bupati Lutra mengeluarkan SE untuk mendorong camat, kepala desa, penyuluh pertanian, dan petugas teknis segera melakukan upaya dan tindakan pencegahan setelah munculnya kasus penyakit jembrana pada ternak sapi.

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, mengeluarkan Surat Edaran (SE) Pencegahan Penularan Penyakit Jembrana pada Ternak Sapi Bali.

SE Bupati ditujukan kepada camat, kepala desa, penyuluh pertanian, serta petugas teknis yang poin pentingnya adalah segera melakukan upaya dan tindakan-tindakan pencegahan.

Hal itu dilakukan menyusul munculnya kasus penyakit Jembrana pada ternak sapi di beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk di Kabupaten Lutra.

Baca Juga : Proyek Bendungan Rongkong Masih Terkendala Lahan, DPRD Sulsel Desak Pemkab Luwu Utara Libatkan Warga

Di Lutra, penyakit Jembrana pertama kali ditemukan di Desa Kaluku pada 3 Februari 2023, kemudian menular ke Desa Salulemo, Kecamatan Sukamaju.

“Tujuh ekor tertular, 5 ekor mati dan 2 ekor dipotong paksa. Sapi yang tertular masih bisa dipotong paksa, layak konsumsi,” kata Kepala Dinas Pertanian Lutra, Rusydi Rasyid, Kamis (2/3/2023).

Rusydi mengungkapkan, sampai saat ini baru dua desa ditemukan kasus Jembrana. “Baru dua desa yang tertular karena dilakukan isolasi cukup ketat agar tidak melebar,” terangnya.

Baca Juga : Jelang Puncak HUT Luwu Utara ke-26, Bupati Andi Rahim Ziarah ke Makam Tokoh Daerah

Dikatakan Rusydi, untuk mengantisipasi agar penyakit Jembrana pada ternak sapi tidak menular ke mana-mana, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian.

“Para camat, kepala desa, penyuluh pertanian, dan petugas teknis segera melakukan langkah-langkah antispatif agar kasus Jembrana tidak melebar ke mana-mana,” tuturnya.

Adapun langkah-langkah pencegahan yang dilakukan adalah mencegah keluar-masuk ternak, terutama di dua desa yang sudah tertular dan melakukan pengobatan dan vaksinasi.

Baca Juga : UPT Pariwisata Tingkatkan Pelayanan dan Pengawasan di Objek Wisata

Langkah lainnya dengan melakukan disinfektan untuk lingkungan dan semua sarana prasarana yang terkait langsung dengan ternak yang berpotensi menularkan.

“Terima kasih kami ucapkan kepada TNI-Polri yang aktif membantu petugas teknis di lapangan melakukan penyuluhan dan langkah-langkah pencegahan taktis,” ucap Rusydi.

Sekadar diketahui, sejak penanganan tersebut dilakukan secara intensif, dalam kurun waktu tiga pekan terakhir ini, sudah tidak ada lagi laporan kasus penyakit Jembrana.

Baca Juga : Bupati Lutra menghadiri Musyawarah Kerja

Penyakit Jembrana bersifat menular pada sapi Bali, ditandai demam, peradangan selaput lendir mulut (stomatitis), pembesaran kelenjar limfe preskapularis, prefemoralis dan parotid, terkadang disertai keringat darah (blood sweating).

#pemkab luwu utara #Penyakit Jembrana