Selasa, 28 Februari 2023 16:15

Peringkat Pertama di Sulsel, Ekonomi Bantaeng Cetak Rekor Tertinggi

Redaksi
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilham Azikin
Ilham Azikin

Pelaksana Tugas Kepala BPS Bantaeng, Mushawwir Arman mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng ini adalah rekor baru.

BANTAENG -- Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng 2022 kian moncer. Ini kali kedua berturut-turut Kabupaten Bantaeng di era kepemimpinan Ilham Azikin sukses berada peringkat pertama di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Badan Pusat Statistik (BPS) Bantaeng melansir, pertumbuhan ekonomi pada 2022 menembus 15,45 persen. Angka ini memecahkan rekor sebelumnya pada 2019 silam yaitu 10,75 persen.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Bantaeng, Mushawwir Arman mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng ini adalah rekor baru. Angka tertinggi sebelumnya mencapai 10,75 persen yang dirilis pada 2020 silam.

Baca Juga : Bupati Bantaeng Lantik Puluhan Pejabat Baru

Ini kali kedua berturut-turut Bantaeng berada di urutan pertama laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulsel. Pada 2021, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantaeng berada di angka 8,86 persen. 

"Pertumbuhan yang mencapai 15,45 persen ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Bantaeng. Belum pernah terjadi sebelumnya," jelas Mushawwir Arman yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 28 Februari 2023.

Dia mengatakan, berkat pertumbuan ekonomi yang menembus angka 15,45 persen ini, Bantaeng menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulsel. Bantaeng bahkan melewati pertumbuhan ekonomi provinsi Sulsel (5,09 persen) dan pertumbuhan ekonomi nasional (5,31 persen).

Baca Juga : Jelang Akhir Masa Jabatan, Ilham Azikin: Jaga Kebersamaan

Mushawwir menambahkan, secara nasional, pertumbuhan ekonomi Bantaeng berada pada urutan ke enam jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Uniknya, lima daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia didominasi daerah-daerah yang memiliki tambang. Kelima daerah itu adalah Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Morowali Utara, Morowali, dan Sumbawa Barat.

"Ini semua daerah tambang. Hanya Bantaeng yang tidak memiliki tambang," jelas dia.

Baca Juga : Bupati Bantaeng Salurkan Asuransi Rp 209 Juta ke Peternak

Dia menambahkan, jika dilihat dari sisi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng yang mencapai 15,45 persen ini masih didorong oleh pertumbuhan di sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Perkebunan. Setelah itu, pertumbuhan ekonomi Bantaeng didorong oleh sektor industri.

"Sektor industri ini adalah sektor industri rumahan, UMKM dan industri makanan minum. Termasuk juga industri smelter," kata dia.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng, Mahyuddin mengatakan, sektor pertanian memang adalah salah satu utama pendorong perputaran ekonomi di Bantaeng. Dia menyebut, sebagian besar penduduk Bantaeng memang bekerja di sektor ini.

Baca Juga : Bupati Bantaeng Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran

Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Bantaeng berusaha untuk melindungi petani melalui program-program yang menyentuh sektor pertanian. Salah satu di antaranya adalah program perlindungan petani berupa asuransi pertanian.

"Kami ingin memastikan petani-petani kita terlindungi dan tetap berproduktif," kata dia.

#pemkab bantaeng #BPS Bantaeng #pertumbuhan ekonomi