RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar melakukan intervensi terhadap peredaran bahan pangan berbahaya di tingkat sekolah.
Pengawas Farmasi dan Makanan Madya (PFM) BBPOM Makassar, Ahmad Yani, mengatakan saat ini intervensi bahan berbahaya, khususnya pangan jajanan anak usia sekolah (PJAS), menjadi program prioritas nasional BPOM.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
Adapun sasaran sekolah yang menjadi lokus progam prioritas nasional untuk PJAS di Luwu Utara, yakni SDN 097 Katokkoan, SDN 099 Masamba, SDN 126 Mappedeceng, SDN 152 Sukamaju 2, dan SDN 211 Bone-Bone. Sementara, di tingkat SMPN menyasar SMPN 4 Masamba, SMPN 1 Bone-Bone, dan SMPN 2 Sukamaju.
"Melalui advokasi ini kita harap program keamanan pangan sampai ke daerah, termasuk menyamakan program PD (perangkat daerah) terkait untuk menjadi program yang terintegrasi," terang Ahmad saat mewakili Plt. Kepala BBPOM Makassar.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menegaskan pengawasan jajanan di sekolah penting untuk dilakukan. Untuk itu kerja kolaborasi sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada lagi makanan yang mengandung bahan berbahaya beredar di sekolah.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
"Kita harap ada komitmen dari semua pihak khususnya yang sudah ditunjuk menjadi lokus program prioritas nasional ini," ucap Indah saat membuka advokasi BBPOM Makassar di Hotel Elegant Masamba, Selasa (21/2/2023).
Diketahui, selain PJAS, dua program prioritas nasional juga menjadi sasaran fokus di Luwu Utara, yaitu Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK).
Adapun untuk lokus program GKPD berada di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukamaju Selatan. Sementara, untuk lokus PPABK di Pasar Kapidi, Kecamatan Mappedeceng.