RAKYATKU.COM - AS mendukung serangan Ukraina terhadap fasilitas militer di Krimea. Hal ini seperti disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland, Kamis.
"Itu adalah target yang sah. Ukraina menyerang mereka dan kami mendukung itu," katanya tentang fasilitas militer Rusia di Krimea.
"Ukraina tidak akan aman kecuali Krimea dimiliterisasi," kata Nuland di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Washington, menambahkan bahwa ini adalah "bagian dari memastikan bahwa ada pencegah yang berkelanjutan [Rusia]."
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri secara virtual menolak upaya Aaron David Miller, mantan diplomat Amerika dan sekarang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, yang menjadi tuan rumah diskusi, untuk mencatat bahwa Krimea adalah "garis merah" untuk Moskow.
"Saya tidak akan berprasangka di mana orang Ukraina memilih untuk berperang atau bagaimana mereka memilih untuk berurusan dengan Krimea dalam jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Kami mengakui Krimea sebagai Ukraina," katanya.
Menyusul kudeta di Ukraina pada Februari 2014, pemerintah Krimea dan Sevastopol mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia, di mana 96,7% warga Krimea dan 95,6% pemilih Sevastopol memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Federasi Rusia.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian reunifikasi pada 18 Maret 2014. Dokumen-dokumen itu diratifikasi oleh Majelis Federal Rusia, atau parlemen bikameral, pada 21 Maret. Terlepas dari hasil referendum yang luar biasa, Kiev dan Washington masih menolak mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.
Sumber: TASS