Jumat, 27 Januari 2023 17:17

Perkuat Karantina untuk Energizer Ekspor dan Impor, Mentan SYL Yakin Gratieks Tercapai

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Karantina bukan penjaga pintu, kalian adalah energizer ekspor dan impor yang dibutuhkan oleh bangsa," kata Mentan SYL.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengapresiasi kinerja Badan Karantina Pertanian (Barantan) selama beberapa tahun terakhir yang terbukti telah membantu meningkatkan ekspor pertanian sepanjang tahun 2019-2022.

Mentan SYL menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barantan, Jumat (27/1/2023). "Setelah Karantina tangani ekspor, hasilnya naik jadi 15 persen," kata Mentan SYL.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pertanian pada tahun 2022 telah mencapai Rp658,18 triliun atau naik sekitar Rp41,83 triliun (6,79 persen) dari tahun 2021.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Sebelumnya, ekspor pertanian tahun 2021 mencapai Rp616,35 triliun dan tahun 2020 mencapai Rp451,5 triliun. Perkembangan ini merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun 2019, sektor pertanian menyumbang Rp390,16 triliun.

"Karantina bukan penjaga pintu, kalian adalah energizer ekspor dan impor yang dibutuhkan oleh bangsa," kata Mentan SYL.

Mentan SYL mengharapkan unit pelaksana teknis (UPD) Karantina di daerah bisa bekerja sama dengan pemerintah daerahnya masing-masing agar terus mengembangkan komoditas unggulan daerah berstandar ekspor untuk mendukung gerakan Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Gratieks merupakan salah satu program stategis Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang digagas Mentan SYL untuk menyatukan kekuatan seluruh stakeholder dalam pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

"Jadi, saya berharap Karantina tidak jaga pelabuhan, tapi jagonya mengandalkan ekspor impor yang berpihak pada bangsa. Catat ini," tutur Mentan SYL.

Pada tahun 2023 ini, Mentan SYL menyakinkan Barantan akan tetap dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik lagi.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

"Saya harap karantina bisa makin maju, makin mandirikan rakyat, dan makin modern dalam pengendalian. Jaga kepercayaan negara pada karantina, jaga kepercayaan rakyat pada karantina," harap Mentan SYL.

Sementara, Kepala Badan Karantina (Kabarantan), Bambang, berjanji akan terus mengembangkan strategi Barantan untuk membantu kemudahan dalam usaha ekspor komoditas pertanian Indonesia.

"Akhir tahun kemarin, Bapak Menteri memerintahkan Badan Karantina Pertanian menjadi koordinator patriot ekspor yang intinya memperkuat gerakan tiga kali ekspor. Target kita cukup besar pada di tahun 2024, yaitu Rp1.300 triliun," ucapnya.

Baca Juga : Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Saat ini Barantan menerapkan Single Submission Quality Control (SSm QC) yang efektif dalam mengurangi waktu dwelling time dan handling time barang di pelabuhan, pemeriksaan secara menyeluruh barang impor dan eskpos secara rutin, cepat, dan transparan.

"Badan Karantina Pertanian dinobatkan sebagai penggerak aksi pemangkasan birokrasi di kawasan pelabuhan. Itu sebabnya sehingga layanan di pelabuhan saat ini menjadi 20 besar dunia yang tercepat, mengalahkan Amerika," ungkapnya.

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo