Jumat, 20 Januari 2023 18:57

Mentan SYL Perintahkan Jajaran Kawal Pengelolaan Pupuk Bersubsidi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Dengan kondisi ketersediaan pupuk saat ini, maka kita harus menerapkan prinsip bahwa pupuk harus bisa cepat dibagi, cermat dalam membagi, dan akurat,” tegas Mentan SYL.

RAKYATKU.COM, CIAWI - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), memerintahkan jajarannya mengawal pengelolaan pupuk bersubsidi. Menurutnya, semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai kepada petani, tanpa ada kekurangan.

"Jangan sampai ada penyelewengan dan penyimpangan, boros di sana dan di sini. Tolong jaga dengan baik," ujar Mentan SYL saat membuka Training of Trainers (ToT) Pengelolaan Pupuk Bersubsidi di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/01/2023).

Mentan SYL menyebutkan, pertanian global saat ini menghadapi kondisi pelik dengan harga pupuk yang melonjak sebagai imbas dari konflik Rusia-Ukraina. Sebelum masa pandemi, harga urea tertinggi terjadi pada 24 Juni 2019 Rp4.123 per kilogram (kg). Sesaat setelah invasi Rusia ke Ukraina terjadi kenaikan sebesar 242 persen pada 25 Maret 2022 dan sampai saat ini kenaikan masih berlanjut.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

"Dengan kondisi ketersediaan pupuk saat ini, maka kita harus menerapkan prinsip bahwa pupuk harus bisa cepat dibagi, cermat dalam membagi, dan akurat,” tegasnya.

Untuk meningkatkan akurasi, Mentan SYL meminta distribusi pupuk dapat memanfaatkan sistem digital. “Era cepat berubah, dibutuhkan kecepatan kita mengantisipasi. Karena itu, sistem digital dibutuhkan,” jelasnya.

Mentan SYL pun meminta pelatihan bisa dilaksanakan secara maksimal. Baginya, pelatihan bagi para penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi ini penting karena dalam pengelolaan pupuk bersubsidi, dibutuhkan orang-orang yang memiliki pola pikir membela negara.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

“Para peserta yang ikut ToT hari ini harus memiliki tekad semangat berjuang bagi rakyat. Di tangan kita, ada kesejahteraan petani. Ada kemampuan untuk menyediakan makanan buat rakyat,” tuturnya.

Selain pengawasan tata kelola pupuk bersubsidi, Mentan SYL juga meminta semua pihak makin kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menyiasati ketersediaan pupuk bersubsidi. Sebagaj salah satu solusi terbaik, perlu dilakukan pengembangan pupuk organik sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyebutkan peserta kegiatan ToT kali ini melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

“Dari target 40.00 peserta, saat ini telah terdaftar 40.676 peserta yang terdiri dari penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi yang hadir secara online maupun offline,” ungkap Dedi.

Sesuai arahan Mentan SYL, materi-materi pelatihan akan difokuskan dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan pupuk bersubsidi.

“Outcome dari kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi. Para peserta akan diajar mulai dari pengisian e-lokasi sampai implementasinya di lapangan,” papar Dedi.

Baca Juga : Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

ToT akan dilaksanakan selama tiga hari, 16–18 Januari 2023, yang dilaksanakan secara tatap muka berlokasi di PPMKP Ciawi dan secara daring atau online serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia.

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo #pupuk bersubsidi