RAKYATKU.COM -- Rusia terguncang ketika jumlah korban tewas meningkat menyusul serangan Ukraina terhadap tentara yang baru wajib militer di Makiivka, sebuah kota di wilayah Donetsk timur yang sebagian diduduki Rusia di Ukraina timur.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Selasa (3/1/2023) malam bahwa jumlah korban tewas akibat serangan itu, yang terjadi pada Malam Tahun Baru, telah meningkat menjadi 89, menurut laporan kantor berita negara Rusia.
Sebelumnya dikatakan 63 tentara tewas dalam serangan itu, yang menimpa sebuah perguruan tinggi untuk wajib militer di Makiivka, dalam pengakuan yang jarang terjadi dengan banyak kerugian.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Ia menyalahkan penggunaan telepon seluler atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa penggunaannya telah memungkinkan Ukraina untuk menemukan dan menyerang personelnya.
“Faktor ini memungkinkan musuh untuk menemukan dan menentukan koordinat lokasi personel militer untuk serangan rudal,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir RIA Novosti .
Kementerian mengatakan Ukraina telah menyerang gedung di Makiivka menggunakan rudal dari sistem roket HIMARS dan mengklaim bahwa pasukan Rusia telah mencegat empat dari enam roket.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Ia mengklaim telah menghancurkan sistem roket HIMARS tempat serangan itu dilakukan.
Serangan itu telah menyebabkan kekhawatiran di Rusia, dengan pelayat berkumpul di Samara, wilayah di mana sebagian besar tentara yang dimobilisasi dilaporkan berasal.
Sumber: CNBC Internasional