RAKYATKU.COM -- Dompet Dhuafa Sulsel (DD Sulsel) gelar Teachers Day Camp kegiatan pelatihan guru untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai pendidik dalam mengembangkan potensi sekolah unggul serta paling utama yaitu literasi kebencanaan.
Hidup di wilayah rawan bencana, mengharuskan semua elemen masyarakat senantiasa siap siaga dalam menghadapi bencana salah satunya adalah guru.
Sebagai pilar terdepan dalam memberikan informasi kepada siswa, seorang guru diharuskan mempunyai bekal dalam menyapaikan informasi terkait mitigasi bencana.
Baca Juga : Dompet Dhuafa Sulsel Gandeng Browcyl Manisin Pelosok dengan Ekspedisi Ramadan
35 peserta dari berbagai latar belakang sekolah dan lembaga hadir mengikuti kegiatan ini untuk mendapatkan langsung curahan ilmu dari para ahli dibidangnya baik dalam hal Pendidikan maupun lingkungan, serta literasi kebencanaan.
Dijadwalkan kegiatan ini berlangsung selama 3 hari mulai dari Kamis, 29 Desember hingga Sabtu 31 Desember 2022 di Pucak, Kabupaten Maros.
Kegiatan ini menyajikan item diantaranya kelas interaktif, talkshow, workshop serta latihan siap siaga kebencanaan.
Baca Juga : Dompet Dhuafa Sulsel dan BSI Maslahat Resmikan Kerjasama Program Rumah Singgah Pasien
Pada sambutan pembukaan, ketua panita penyelenggara Abd Rahman menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat kolaboraksi dan semangat berbagi guna meningkatkan kemampuan diri merespon dan mengasah kepekaan terhadap permasalahan baik dalam lini pendidikan maupun dalam merespon kebencanaan yang terjadi.
"Seperti pada temanya yaitu untuk Merespon, Mengkoneksikan dan Memulihkan keadaan atau masalah,” ucap Rahman.
Disamping itu, Rawiah selaku koordinator cabang Sekolah Guru Indonesia sepakat menyampaikan bahwa sebagai guru kita harus siap dengan beragam pertanyaan dari siswa bagaimana langkah yang dilakukan jika terjadi bencana.
Baca Juga : Dompet Dhuafa Bersama PGRI Jeneponto Gelar Pelatihan Guru Pemimpin
"Saya berterima kasih kapada Dompet Dhuafa karena telah memfasilitasi kegitan ini. Sebagai guru kita juga perlu bekal mempersiapkan amunisi dalam menghadapi bencana,” tutur Rawiah.
Nurwana sebagai Manager Program turut menyampaikan hal senada bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mampu menyiapkan guru mahir dalam kelas baik serta menjadi pintu pemahaman awal bagi siswa terkait kebencanaan.
