RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir. Total 239 orang.
"Tim sudah turun membantu mengevakuasi warga dengan perahu karet di lokasi banjir di Desa Manggala, Kecamatan Manggala, dan Desa Katimbang, Kecamatan Biringkanaya," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakammuddin, dikutip dari Antara (Senin (26/12/2022).
Sejauh ini, jumlah warga yang terkena dampak banjir di dua kecamatan tersebut tercatat sebanyak 239 orang dengan 67 kepala keluarga (KK).
Baca Juga : Musim Transisi Dimulai, BPBD Makassar Ingatkan Masyarakat Waspada
Sementara, terdapat lima posko pengungsian yang dipenuhi warga terdampak banjir. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah karena kondisi cuaca yang belum normal.
Beberapa orang masih berada di pengungsian dan membutuhkan bantuan makanan, obat-obatan, dan selimut karena rumahnya terendam air. Ketinggian air bervariasi antara 20 sentimeter hingga 100 sentimeter di dua lokasi setempat.
Posko pengungsian di Desa Manggala berada di Masjid Jabal Nur Blok 10 Jalan Biola dengan total 34 korban selamat dengan 124 jiwa.
Baca Juga : Motor Listrik dari Kalla Kars Akan Jadi Kendaraan Operational BPBD
Selanjutnya, di Desa Katimbang, lokasi evakuasi berada di Masjid Ar Rahman dengan total korban selamat 15 KK atau sebanyak 65 jiwa. Pos selanjutnya di Warkop Gamacca, Jalan Poros Katimbang, total 9 KK atau 30 jiwa.
Kemudian, Posko di Masjid Nur Ikhlas (Kodam I) jumlah korban selamat sebanyak 4 KK atau 15 jiwa dan di Posko Taman Kanak-Kanak Tri Putri (Kodam III) total korban selamat 5 KK atau 20 jiwa.
Sejauh ini tim BPBD Makassar terus melakukan pendataan dan bersiaga. Total personel yang dikerahkan di lapangan sebanyak 60 petugas yang terdiri dari tim evakuasi 35 orang, tim penilai 15 orang dan tim medis 10 orang.
Baca Juga : Pangdam Hasanuddin Kunjungi Korban Banjir dan Serahkan Bantuan Sembako
Selain itu, disiapkan satu unit truk multiguna, tujuh unit perahu karet, dan tiga unit ambulans, satu mobil lapangan dan satu mobil atap terbuka.
Dampak banjir dipicu hujan sedang hingga lebat yang menyebabkan air tergenang dan pohon tumbang di beberapa wilayah Makassar. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku mulai 23-25 Desember 2022.
Upaya pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, yaitu sandang dan pangan serta pelayanan kesehatan. Bantuan kemanusiaan untuk korban pohon tumbang dan penyintas banjir juga telah disalurkan kepada korban terdampak.