RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kejaksaan Tinggi Sulsel mendalami kasus hilangnya 500 ton beras dari gudang Bulog Cabang Pembantu Pinrang. Sejauh ini pihaknya telah menetapkan satu orang sebagai tersangka berinisial IF selaku rekanan CV Sabang Maerauke Persada (SMP)
"Setelah menemukan dua alat bukti untuk menetapkan tersangka. Hari ini kita telah menetapkan IF sebagai tersangka sebagai rekanan yang mengambil 500 ton dari gudang Bulog di Pinrang," kata Kasidik Pidsus Kejati Sulsel Hari Surachman, Rabu (14/12/2022).
Setelah menetapkan pemilik CV Sabang Merauke Persada sebagai tersangka, Kejati Sulsel langsung melakukan penahanan terhadap IF.
Baca Juga : Kajari Wajo dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah, Amran Mahmud: Upaya Tangani Inflasi
"Mulai hari ini juga kita terbitkan surat perintah penahanan selama 20 hari ke depan. Mulai tanggal 14 Desember hingga 2 Januari 2023. Ditahan di Lapas Makassar," tambahnya.
Tersangka diduga melanggar pasal 2 dan pasal 3 Undang-undang Tipikor juncto pasal 55 KHUPidana dan telah menemukan kerugian negara sebesar Rp5 miliar.
"Kerugian yang timbul Rp 5 miliar. Sementara saksi yang telah kami periksa sekitar 15 orang saksi, termasuk telah memeriksa orang dari Bulog," sebutnya.
BERITA TERKAIT
-
Strategi Ganjar-Mahfud Merevitalisasi Bulog Demi Kedaulatan Pangan
-
PPNS Kanwil DJP Sulselbartra Bersama Korwas Polda Serahkan DPO Penggelapan Pajak ke Kejati Sulsel
-
Enam Tersangka Mafia Tanah Proyek Pembangunan Bendungan Passelorang Wajo Ditahan Kejati Sulsel
-
Tersangka Korupsi Tambang Pasir Laut Takalar Bertambah Dua Orang