RAKYATKU.COM, BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengampanyekan pemupukan berimbang. Salah satunya melalui Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik). Melalui pemupukan berimbang diharapkan produktivitas pertanian bisa meningkat.
"Petani menunggu terobosan dalam pemupukan. Perlu tangan-tangan untuk memperbaiki tanah kita. Saatnya tanah kita manjakan, dia sumber makanan bagi rakyat," kata Syahrul Yasin Limpo (SYL), Menteri Pertanian (Mentan), saat membuka Training on Trainers (ToT) Genta Organik di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022).
Mentan SYL menyebutkan, saat ini pertanian sedang menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, termasuk tentang pupuk. Untuk mengatasinya, dibutuhkan metode pemupukan berimbang.
Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone
“Kita berharap produksi akan bisa meningkat. Untuk itu, perbaiki metode pemupukan kita. Kurangi pupuk kimia hingga 50 persen. Perbanyak penggunaan pupuk organik," tuturnya.
Sebagai langkah awal, Mentan SYL meminta para peserta ToT bisa membangun mindset baru di kalangan petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik.
"Kita bangun mindset petani. Kalau pertanian mau bagus, peliharalah tanahmu dengan menggunakan pupuk organik. Bisa dengan memanfaatkan limbah makanan ataupun kotoran dan urine hewan," terangnya.
Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel
Mentan SYL pun mengingatkan, kampanye pemupukan berimbang bisa berhasil apabila semua pihak ikut terlibat.
"Semua bisa berhasil kalau semua mau terlibat. Saya minta bupati dan kepala dinas untuk ikut serta, begitu juga dengan para pakar," ucapnya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyebutkan pelatihan akan dilaksanakan selama tiga hari, 8 - 10 Desember 2022, secara daring dan luring. Realisasi registrasi daring sebanyak 18.149 peserta atau 224,87 persen dari 8.071 peserta yang ditargetkan.
Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
Dedi menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kompetensi teknis kepada widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian tentang meningkatkan pengetahuan peserta tentang program Genta Organik.
"Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik (kimia), melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang," terang Dedi.