Rabu, 07 Desember 2022 17:55

Mantan Ketum Hipmi Takalar: Kebaikan IAS Dirasakan Banyak Orang Jauh sebelum Jadi Wali Kota

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilham Arief Sirajuddin atau IAS (kanan) bersama Mantan Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Takalar, Muhammad Nawir Sitta.
Ilham Arief Sirajuddin atau IAS (kanan) bersama Mantan Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Takalar, Muhammad Nawir Sitta.

Saya jadi saksi, bagaimana ringan hatinya IAS membantu aktivis dalam segala hambatannya. Tidak sedikit yang akhirnya bisa selesai kuliah karena kepedulian IAS," kenang Nawir.

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Mantan Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Takalar, Muhammad Nawir Sitta, mengaku tidak heran dengan besarnya animo publik Sulawesi Selatan (Sulsel) ingin mengantar mantan Wali Kota Makassar 2004-2014, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), menjadi gubernur pada 2024 mendatang.

Nawir menyabut dua faktor utama yang menjadi pemicu dukungan yang terus menggelinding itu. Pertama adalah jejak panjang kebaikan IAS sepanjang karier politiknya. Berikutnya anggapan publik bahwa sosok yang mengantar Makassar menjadi kota dunia itu sudah berpengalaman. Baik itu pengalaman sebagai kepala daerah, memimpin partai politik, juga pernah bertarung di level pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 lalu.

"Tapi, saya secara pribadi ingin menggarisbawahi soal jejak panjang kebaikan IAS kepada masyarakat, khususnya para aktivis angkatan 90-an dari berbagai daerah yang kebetulan berkuliah di Makassar," terang pengusaha ini saat makan siang bersama IAS di Warung Makan Anda, Kabupaten Takalar, Kamis (7/11/2022).

Baca Juga : Berbagai Kalangan Doakan dan Dukung IAS Pimpin Sulsel 2024 Mendatang

Dia berkisah, IAS begitu disayangi aktivis karena selalu menjadi tempat terakhir berkeluh kesah mereka. "Saya jadi saksi, bagaimana ringan hatinya IAS membantu aktivis dalam segala hambatannya. Tidak sedikit yang akhirnya bisa selesai kuliah karena kepedulian IAS," kenang Nawir.

Sampai-sampai, ada lelucon antar aktivis untuk mengubah bunyi Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan, "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara."

"Itu jadi bercandaan untuk diubah pasalnya menjadi, 'Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Kak Aco (sapaan IAS)'. Itu lahir karena kepedulian pribadi IAS yang benar-benar dirasakan banyak mahasiswa ketika itu. Dan hebatnya lagi, itu sudah IAS lakukan jauh sebelum menjadi wali kota," tutur mantan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata) Raya ini sembari terbahak.

Baca Juga : RAPI-Auto Fox Hunting Series Bakal Jelajahi Sulsel, Berjarak 1.314 Km

Selanjutnya, pengalaman IAS sebagai Wali Kota Makassar 2004-2014 di mata Nawir memberi bukti. "Makassar begitu maju. Karebosi, Pantai Losari, dan banyak lainnya bukti IAS selalu sanggup melahirkan karya monumental yang bisa dikenang. Warga Sulsel pasti bangga kalau kinerja seperti di Makassar itu juga diwujudkan di level Sulsel," tegasnya.

#Ilham Arief Sirajuddin #Pilgub Sulsel 2024