Rabu, 16 November 2022 12:27
Volodymyr Zelensky (foto: Kantor Presiden Ukraina)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM -- Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan serangan rudal Rusia di Ukraina hari Selasa (15/11/2022) adalah pesan Moskow bahwa mereka tidak tertarik untuk mengakhiri perang.

 

Dalam pidato malamnya, Zelensky mengatakan total 90 rudal diluncurkan, merusak infrastruktur energi, serta bisnis dan bangunan tempat tinggal.

“Dan kapan itu terjadi? Segera setelah hari pertama KTT G20 berakhir di Indonesia,” katanya, yang kemudian menyebut acara itu sebagai “G19”, penghinaan terhadap Moskow.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Rusia diberitahu tentang perdamaian, tetapi sebagai balasannya mereka menembakkan rudal. Diberitahu tentang krisis global yang disebabkan oleh Rusia, dan sebagai tanggapan, Rusia meluncurkan drone Iran. Itu ditawarkan sepuluh poin untuk mengakhiri perang, dan menembakkan sepuluh rudal per setiap poin tentang perdamaian," jelasnya.

 

Zelensky mengatakan serangan itu menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri, termasuk di wilayah Kyiv, Lviv, Kharkiv dan Zhytomyr.

“Ini adalah jawaban Rusia terhadap Indonesia, India, China, dan semua negara lain yang berbicara tentang perlunya mengakhiri perang. Rusia memberi tahu dunia bahwa ia ingin melanjutkan. Sekarang saatnya dunia menjawab,” katanya.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Sumber: BBC News