Selasa, 08 November 2022 23:47
Presiden Jokowi berikan keterangan pers di Bali. (Foto/Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) cenderung stabil. Hal ini sesuai hasil survei terbaru Lembaga survei Y-Publica yang menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Jokowi selalu berada di atas 70 persen, dan kini tercatat 72,7 persen.

 

"Tingginya tingkat kepuasan publik merupakan bukti keseriusan pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi dalam men-deliver program kepada rakyat," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono di Jakarta, Selasa, 8 November 2022.

Di tengah banyaknya persoalan dan tantangan, kata Rudi, publik masih percaya Jokowi sebagai pemimpin yang patut didukung oleh rakyat. Misalnya, ketika negara-negara seperti China masih bergulat dengan pandemi, keputusan Jokowi untuk tidak melakukan lockdown membuat ekonomi bisa tetap bergerak.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Presiden Jokowi Kunjungan Kerja di Kabupaten Bone

"Belakangan kasus harian COVID-19 kembali meningkat, tetapi masyarakat tidak lagi merasa was-was seperti awal pandemi," katanya.

 

Termasuk dengan gonjang-gonjang ekonomi yang diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina. Hingga lonjakan harga pangan dan energi yang melanda seluruh dunia juga dirasakan di dalam negeri. Harga minyak goreng melambung, begitu pula dengan harga BBM yang mengalami kenaikan. Inflasi pun tidak terelakkan, tetapi tidak separah yang dialami banyak negara.

“Keputusan pemerintah menahan kenaikan harga BBM bersubsidi relatif mampu menahan lonjakan inflasi, tetapi akhirnya dilakukan setelah windfall komoditas berakhir,” kata Rudi.

Baca Juga : Danny Pomanto Dianugerahi Satyalencana Wira Karya 2024 oleh Presiden RI Joko Widodo

Di bidang penegakan hukum Jokowi dianggap mengambil langkah tegas untuk mengungkap kasus penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo cs dan penanganan Tragedi Kanjuruhan.

“Jokowi melihat potensi merosotnya citra kepolisian sebagai institusi negara di mata publik,” katanya.

Meski demikian, ia berharap temuan tersebut tidak membuat pemerintah untuk berleha-leha. Potensi resesi global yang akan terjadi harus menjadi perhatian serius.

Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Dipanggil Presiden Jokowi, Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel

Selain itu kata Rudi, meningkatnya perlombaan senjata yang memicu ketegangan geopolitik juga patut dicermati oleh pemerintah.

Selanjutnya, setelah memimpin G20 sepanjang tahun 2022, tahun depan Indonesia akan mendapat giliran sebagai ketua Asean.

“Keberhasilan Jokowi sebagai pemimpin G20 akan kembali diuji pada tingkat kawasan, dimana Asia Pasifik menjadi hotspot selain Ukraina,” sebut Rudi.

Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Semobil dengan Presiden Jokowi, Laporkan Perkembangan Sulsel

Rudi menyebut, pada Maret 2022, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi sedikit menurun. Namun, secara umum mayoritas publik tetap puas.

Bahkan sebanyak 5,9 persen merasa sangat puas. Hanya 23,0 persen tidak puas, di antaranya 2,4 persen sangat tidak puas, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 4,3 persen.

“Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi periode kedua cenderung stabil di atas 70 persen,” katanya.

Baca Juga : Presiden Jokowi Janjikan Pembangunan Stadion Baru di Makassar

Survei Y-Publica dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2022 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.


Sumber: VIVA.co.id

BERITA TERKAIT