Senin, 24 Oktober 2022 14:26
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock/SewCream)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga Sabtu (22/10/2022) jumlah pasien dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia mencapai 245 orang.

 

Mayoritas pasien merupakan usia anak dengan pasien paling banyak bayi di bawah lima tahun (balita).

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, mengatakan dari ratusan kasus yang diidentifikasi, 141 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Fatality rate atau tingkat kematian kasus ini mencapai 57,5 persen.

Baca Juga : Dalam Rangka Penguatan Industri Asuransi Kesehatan di Indonesia, OJK Siap Bersinergi dengan Kementerian Kesehatan

"Data per 22 Oktober, 245 kasus. 141 pasien di antaranya meninggal dunia," ujar Syahril, Senin (24/10/2022).

 

Syahril mengatakan data yang diterima Kemenkes merupakan kolektif atau total kumulatif data pasien yang dilaporkan dari 26 provinsi Indonesia. Syahril belum membeberkan rincian data dan sebaran kasus terbaru.

Berdasarkan sebaran data sebelumnya, DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi dengan temuan kasus dan kematian penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.

Baca Juga : Digitalisasi Informasi Sebagai Senjata Utama Untuk Program Prioritas Kementerian Kesehatan RI

Sumber: CNN Indonesia