RAKYATKU.COM - Perdana Menteri Inggris Liz Truss yang baru menjabat 45 hari memutuskan mundur dari jabatannya. Pengunduran diri tersebut ditanggapi Rusia yang menganggap sebagai aib bagi negara Eropa Barat itu.
Liz Truss mundur dari menyusul salah langkah dalam mengambil kebijakan ekonomi yang dinilai memperburuk krisis.
"Inggris tidak pernah mengetahui perdana menteri yang menjadi aib seperti itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova di Telegram pada Kamis (20/10).
Baca Juga : Ramzan Kadyrov Ramal Akhir Konflik Rusia vs Ukraina: Barat Akan Berlutut
"Bencana kebodohan dan pemakaman Ratu Elizabeth tak lama setelah audiensinya dengan Liz Truss akan terus diingat," kata Zakharova.
"Inggris tidak pernah tahu perdana menteri bisa menjadi aib," ucapnya lagi seperti dikutip AFP.
Inggris yang merupakan salah satu pendukung setia Ukraina memiliki hubungan yang terus memburuk dengan Rusia. Rusia menganggap London sebagai salah satu negara Barat yang paling tidak bersahabat selain Amerika Serikat.
Baca Juga : Tentara Ukraina yang Ditangkap Pasukan Rusia Mengaku Dilatih Militer Inggris
Truss pernah mengunjungi Rusia saat masih menjadi Menteri Luar Negeri Inggris pada Februari 2020 lalu, hanya dua minggu sebelum Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina.
Truss terpilih menjadi PM Inggris pengganti Boris Johnson yang mundur pada awal September lalu karena serangkaian skandal dalam pemerintahannya.
Truss sempat meminta maaf atas kesalahan kebijakannya yang menyebabkan banyak investor kabur sehingga krisis ekonomi kian buruk di tengah ancaman resesi.
Baca Juga : Ajudan Presiden Zelensky Memundurkan Diri Pasca Ledakan Rudal Rusia di Apartemen
Sumber: cnnindonesia.com