Kamis, 13 Oktober 2022 11:21

Wujudkan Merdeka Kelapa, Kementerian Pertanian Bangun Nursery Modern di Batang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
(Foto: Kementerian Pertanian)
(Foto: Kementerian Pertanian)

Kehadiran nursery modern kelapa ini merupakan implementasi komitmen Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk membangkitkan komoditas perkebunan guna menguatkan ketahanan pangan nasional.

RAKYATKU.COM, BATANG - Kementerian Pertanian (Kementan) RI telah membangun beberapa nursery modern kelapa untuk menghasilkan bibit unggul, salah satunya di Kabupaten Batang yang bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Kehadiran nursery modern kelapa ini merupakan implementasi komitmen Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk membangkitkan komoditas perkebunan guna menguatkan ketahanan pangan nasional, mendongkrak kesejahteraan masyarakat, dan ekspor di tengah ancaman cuaca ekstrem global.

"Nursery modern kelapa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kerja sama Kementerian Pertanian dengan Dinas Perkebunan Jawa Tengah nantinya menghasilkan bibit kelapa 120 ribu batang peremajaan seluas 1.100 hektare. Setiap tahun berpotensi menghasilkan 300 ribu hingga 400 ribu batang bibit untuk peremajaan 4.000 hektare," demikian dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan RI, Andi Nur Alam Syah, saat meninjau nursery modern kelapa di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Andi menjelaskan, pembangunan nursery modern kelapa merupakan implementasi program BUN500, yakni program distribusi benih unggul perkebunan 500 juta batang 2019-2024 secara gratis untuk masyarakat. Selain itu, untuk mewujudkan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanaman kelapa satu juta batang secara nasional tahun 2022-2023.

"Nursery modern kelapa di Batang ini diharapkan menjadi sentra perbenihan kelapa untuk Jawa dan Sumatra supaya distribusi bibit menjadi efisien. Artinya, penyediaan bibit tidak lagi harus didatangkan dari Sumatra Utara, Bali, dan Sulawesi Utara. Harga bibit kelapa menjadi murah dan meringkas waktu sehingga menjaga kualitas bibit," beber Dirjen termuda ini.

Oleh karena itu, lanjut Andi, pembangunan nursery modern kelapa ini dilakukan secara terencana dan efektif untuk menghasilkan benih unggul sehingga benih yang dihasilkan dilakukan perlakuan dan kontrol dengan kualitas yang tepat. Dengan begitu, akselerasi pengadaan benih ini guna memperhatikan kuantitas, kualitas, sekaligus efektivitas distribusinya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Sebab, tanaman perkebunan butuh waktu panjang untuk bisa panen sehingga jika salah memilih benih akan sangat merugikan ke depannya. Kita targetkan dengan nursery modern ini, produktivitas dan ekspor kelapa naik tiga kali lipat. Tentunya diikuti dengan hadirnya pengembangan hilirnya," tuturnya.

Adapun varietas bibit kelapa yang dikembangkan di nursery modern kelapa di Batang, yakni kelapa genjah kuning bali, kelapa dalam bali, genjah nias, dan kelapa genjah pandan wangi.

#Kementerian Pertanian