RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) Sulawesi Selatan menggelar Festival Sepak Bola usia 10 dan usia 12 tahun di Lapangan Atletik GOR Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/10/2022) pagi.
Festival sepak bola ini memperebutkan Piala Gubernur Sulawesi Selatan. Hadir dalam pembukaan festival, Dewan Pembina FORSGI Pusat Marsda TNI (Purn) Noor Pramadi, Sekretaris Umum FORSGI Pusat Heriana Kurniawan, Wakil Ketua Umum 2 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan Ir Abdul Chalik Suang, Ketua Bidang Organisasi FORGSI Pusat Totok Edy Purwanto, Ketua FORGSI Sulawesi Selatan Jubliadi Patangke, dan Ketua FORGSI Makassar Abdi Anwari.
Juga hadir pihak yang mewakili Pangdam XIV/Hasanuddin, yang mewakili Kapolda Sulawesi Selatan, para official tim keseblasan, dan para pendukung tim yang bertanding.
Baca Juga : Sambut PON XXI 2024 KONI Sulsel Siapkan 1920 Atlit
Tim yang bertanding berjumlah 8 keseblasan. Kedelapan tim tersebut adalah pemain berusia 10 dan 12 tahun yang berasal dari Makassar, Luwu, Gowa, Wajo, dan Takalar. Nantinya akan dipilih pemain terbaik untuk berlaga di tingkat pusat pada 21 Oktober 2022.
Dewan Pembina FORSGI Pusat Marsda TNI (Purn) Noor Pramadi menjelaskan, FORSGI dibentuk pada 1 januari 2022. Menurutnya, yang belum terbina oleh PSSI yaitu pesepakbola usia 10 dan 12 tahun.
“Kita mengambil ruang yang belum terisi. Menjaring kader pesepakbola usia dini untuk membentuk karakter,” sebutnya kepada awak media.
Baca Juga : Porprov XVII Berakhir, KONI Sulsel: Porprov 2022 Puncak Prestasi Menuju Pra PON 2023
FORGSI, lanjutnya, tidak memakai istilah kompetisi, melainkan festival. “Dimana festival adalah sesuatu yang ditampilkan dengan senang, gembira, dan enjoy. Disamping itu kita bentuk karakternya agar menjadi pemain-pemain yang berkarakter. Membentuk pemain bola yang mempunyai pendirian dan akhlak yang baik,” ungkap Noor Pramadi.
Ketua Dewan Pembina FORSGI Pusat berharap para pemain dalam bermain dengan sportif. “Bermainlah dengan fairplay dan sportifitas yang tinggi. Tidak ada benturan fisik yang bisa menjadi masalah. Diharapkan semua bersenang-senang untuk bermain bola,” jelasnya.
Diharapkan anak-anak ini tumbuh berkarakter. Mereka memiliki akhlak yang baik, sehingga menjadi pemain-pemain bola yang berkarakter dan tidak mudah disuap.
Baca Juga : KONI Sulsel Tunjuk Wajo Tuan Rumah Porprov Sulsel XVIII 2026
“Kegiatan ini fokus utamanya adalah pembinaan karakter dan bukan mengejar juara. Para official tim yang berhasil adalah yang bisa membentuk anak yang berkarakter,” kata Noor Pramadi.
Tujuan FORSGI menyelenggarakan festival ini tidak semata-mata untuk mencari kemenangan. Tetapi yang utama adalah pembinaan karakter dan mencari bibit-bibit yang berkarakter.
“Oleh karena itu, kita mengambil ruang usia 10 dan 12 tahun yang belum dibina oleh PSSI. Dimana PSSI membina usia 13 tahun, 14 tahun, dan Piala Soeratin,” paparnya.
Baca Juga : FIFA dan AFC Komitmen Bantu PSSI Ciptakan Sepak Bola Indonesia yang Aman
Oleh karena itu, ia mengajak pihak yang berkepentingan untuk bisa mendukung FORSGI Sulawesi selatan agar dapat maju dan berkembang. “Akhirnya kita menghasilkan bibit-bibit pesepakbola yang berkarakter,” katanya.
Wakil Ketua Umum 2 KONI Sulawesi Selatan Ir Abdul Chalik Suang secara resmi membuka pelaksanaan festival sepak bola ini. “Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, festival sepakbola usia 10 dan 12 FORSGI Sulawesi selatan dengan resmi saya buka,” ujarnya.
Menurutnya, FORSGI merupakan sebuah wadah yang bisa bisa menciptakan pesepakbola yang handal. “Oleh karena itu, kami harap agar FORSGI bisa terbentuk di kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Tetap giat menciptakan pesepakbola mulai usia 10 dan 12 tahun. Tentu kita harapkan memperkuat Sulawesi Selatan nantinya,” ujar Chalik Suang.
Baca Juga : Polri Akan Susun Aturan Pengamanan Liga Sepak Bola di Indonesia
Ketika ditanya perihal pembinaan sepak bola di Sulawesi Selatan, pihaknya menjawab bahwa KONI sifatnya hanya membina.
“Kita mensupport dan memfasilitasi. Yang punya tanggungjawab sepak bola di Sulawesi Selatan itu adalah PSSI. Yang jelas kita punya harapan dengan adanya FORSGI, maka pesepakbolaan di Sulawesi selatan bisa bergairah. Saya sangat bersyukur adanya FORSGI,” terangnya.
Setelah lolos dari usia 10 tahun ini, maka bisa jadi atlet yang mewakili daerahnya masing-masing.
Baca Juga : Polri Akan Susun Aturan Pengamanan Liga Sepak Bola di Indonesia
Menurutnya, KONI adalah wadah yang dibentuk berdasarkan undang-undang dengan tanggungjawab membina semua sektor cabang-cabang olahraga.
"Untuk sementara yang terdaftar di KONI Sulawesi Selatan sebanyak 34 cabang olahraga. Dalam Porda Bulukumba ada 34 cabang olahraga,” katanya.
Adapun Ketua FORSGI Sulawesi Selatan Jubliadi Patangke menjelaskan, FORSGI Sulawesi Selatan terbentuk pada 13 Januari 2022.
Baca Juga : Polri Akan Susun Aturan Pengamanan Liga Sepak Bola di Indonesia
“Alhamdulillah pada hari ini kita bisa laksanakan festival memperebutkan piala Gubernur Sulawesi Selatan. Saat ini telah berbentuk kepengurusan FORSGI di 15 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Hari ini adalah festival pertama tingkat Sulawesi selatan dimana pesertanya berasal dari 4 zona,” ujar Jubliadi.