Kamis, 29 September 2022 13:02

Buah hingga Aneka Pangan Lokal Hiasi Pameran Agriculture Ministers Meeting di Bali

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mencicipi salah satu minuman yang ditawarkan di Agriculture Ministers Meeting (AMM), Bali, Kamis (29/9/2022).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mencicipi salah satu minuman yang ditawarkan di Agriculture Ministers Meeting (AMM), Bali, Kamis (29/9/2022).

Berbagai produk pertanian yang ditampilkan, tidak hanya berasal dari produk-produk sektor tanaman pangan maupun hortikultura. Ada juga produk perkebunan dan peternakan Indonesia.

RAKYATKU.COM, BALI - Agriculture Ministers Meeting (AMM) berlangsung di Bali pada 27-29 September 2022. Acara ini merupakan puncak pertemuan Agriculture Working Group (AWG)-G20. Tidak hanya pertemuan Menteri Pertanian Negara–Negara G20, pelaksanaan AMM juga dimeriahkan dengan sejumlah pameran produk pertanian.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, mengatakan selama pameran berlangsung para delegasi disuguhkan aneka produk pertanian, sebagian besar di antaranya dapat dicicip dan dinikmati langsung, seperti buah dan pangan lokal.

Berbagai produk pertanian yang ditampilkan, terang Kuntoro, tidak hanya berasal dari produk-produk sektor tanaman pangan maupun hortikultura. Ada pula produk perkebunan dan peternakan Indonesia.

"Dari tanaman pangan, misalnya ada beras organik, aneka olahan mocaf, hingga beras porang ada di pameran ini. Dari hortikultura ada aneka buah lokal, seperti mangga, salak, pisang, manggis, jeruk serta berbagai produk perkebunan, seperti olahan kelapa, cokelat, teh, dan juga produk peternakan lainnya, seperti obat hewan, maggot, abon sapi, tongseng, susu dan lainnya," rinci Kuntoro.

Konsep gelaran pameran di AMM, kata Kuntoro, sejalan dengan tema yang AWG tahun ini yakni Balancing Production and Trade to Fulfill Food for All. Sebagai informasi, pameran AMM kali ini terbagi menjadi tiga bagian yang disesuaikan dengan tiga sub isu prioritas. Pertama, membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

Kedua, mendukung perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, dan transparan untuk keterjangkauan pangan bagi semua. Ketiga, memajukan kewirausahaan pertanian yang inovatif melalui digitalisasi pertanian untuk meningkatkan penghidupan petani di daerah pedesaan.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Kuntoro mengatakan, pameran ini menjadi kesempatan emas bagi pertanian Indonesia untuk unjuk gigi di mata dunia. Dia berharap pameran yang dilaksanakan dapat memberi gambaran betapa sektor pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dan mampu menghasilkan berbagai produk pertanian yang berkualitas.

"Di sini juga ada booth khusus bersama UMKM pertanian, para delegasi dapat melihat aneka produk pertanian beserta olahannya, seperti beras porang, cricket powder atau tepung jangkrik, bahkan sebagian di antaranya sudah ada yang berhasil tembus pasar ekspor, seperti sarang burung walet," terang Kuntoro.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab mini exhibition display di AMM, mengatakan bahwa ada beberapa tema yang diangkat di antaranya resilient (ketangguhan pangan) dan promosi pangan lokal sebagai substitusi pangan impor.

Suwandi menjelaskan, terdapat dua langkah menghadapi ancaman krisis pangan global, yakni diversifikasi produksi dan konsumsi pangan lokal, dalam hal ini meningkatkan produksi sorgum, singkong, jagung, kedelai, dan lainnya.

"Saat ini kami sedang menggencarkan perluasan produksi sorgum sebagai salah satu pangan lokal yang mirip gandum. Di samping budi daya yang mudah dan bisa dipanen sampai tiga kali dalam sekali tanam," ucap Suwandi.

Pertemuan AMM G20 kali ini dihadiri secara fisik dan virtual oleh 188 delegasi asing. Sebanyak 168 delegasi di antaranya hadir secara fisik di Bali. Para delegasi merupakan perwakilan seluruh anggota G20, 7 negara undangan, serta 8 organisasi internasional.

#Kementerian Pertanian #Agriculture Ministers Meeting