Rabu, 31 Agustus 2022 08:23

Aplikasi Sikolaki, Upaya Percepat Penanganan Anak Tidak Sekolah di Makassar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Peluncuran aplikasi Sikolaki yang merupakan singkatan dari Saya Ingin Sekolah Karena Ilmu, di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Selasa (30/8/2022).
Peluncuran aplikasi Sikolaki yang merupakan singkatan dari Saya Ingin Sekolah Karena Ilmu, di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Selasa (30/8/2022).

Aplikasi berbasis android ini merupakan kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dengan UNICEF, USAID Erat, dan NGO Lemina.

 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, M. Ansar, meluncurkan aplikasi Sikolaki yang merupakan singkatan dari Saya Ingin Sekolah Karena Ilmu, di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Selasa (30/8/2022).

Aplikasi berbasis android ini merupakan kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dengan UNICEF, USAID Erat, dan NGO Lemina.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Jamin Stok Elpiji Aman, Pertamina Bentuk Satgas Rafi

Peluncuran aplikasi ini dirangkaikan dengan lokakarya kolaborasi penanganan anak tidak sekolah yang diselenggarakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar.

Ansar menyampaikan, aplikasi Sikolaki adalah komitmen Pemkot Makassar bersama stakeholder terkait dalam upaya percepatan penanganan anak tidak sekolah.

Aplikasi ini menyiapkan data anak tidak sekolah berbasis kelurahan secara digital dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi sehingga tidak melanjutkan pendidikan wajib belajar 12 tahun.

Baca Juga : Bersama Pejabat Pemkot Makassar,Zulkifli Nanda Belajar Tata Kelola Utilitas Bawah Tanah

“Tahun ini kita mulai empat kelurahan di empat kecamatan, tahun depan kita berharap seluruh kelurahan di 15 kecamatan. Jadi, lurah nanti akan mendata anak yang tidak sekolah di wilayahnya,” kata Ansar.

Melalui pendataan ini, anak tidak sekolah yang teridentifikasi bisa dikembalikan ke sekolah. Baik sekolah formal maupun non-formal.

Dengan demikian, hasil dari pendataan ini bisa menjadi dasar bagi pemangku kepentingan dalam melakukan intervensi program penanganan anak tidak sekolah.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Janji Alokasikan Rp1 Miliar Dana Hibah untuk Masjid Al-Markaz

“Paling banyak kita temukan itu karena persoalan ekonomi, makanya kita data supaya mereka semua bisa mengenyam pendidikan. Minimal sampai SMA/SMK,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Makassar, Helmy Budiman, mengatakan sudah melakukan sosialisasi kepada pemerintah kecamatan perihal tata cara penginputan data anak tidak sekolah melalui aplikasi ini.

“Tahun depan kita akan memasukkan aplikasi Sikolaki ini menjadi kegiatan di semua kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Makassar,” ucapnya.

#pemkot makassar #Sikolaki