Selasa, 23 Agustus 2022 14:07

Festival Danau Tempe 2022, Kemenparekraf: Bisa Berikan Multiplier Effect Industri Parekraf

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Festival Danau Tempe (FDT) 2022 mulai berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 45, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/8/2022).
Festival Danau Tempe (FDT) 2022 mulai berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 45, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/8/2022).

"Kami yakin dapat memberikan multiplier effect bagi industri parekraf di Wajo yang berujung pada meningkatnya ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya di Provinsi Sulawesi Selatan," kata Rizki Handayani Mustafa dari Kemenparekraf RI.

RAKYATKU.COM, WAJO - Festival Danau Tempe (FDT) 2022 mulai berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 45, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/8/2022). Bupati Wajo, Amran Mahmud, menjadikan agenda akbar yang telah masuk kalender event nasional ini untuk mempromosikan potensi wisata Bumi Lamaddukelleng.

Di depan Deputi Bidang Penyelenggaraan Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Rizki Handayani Mustafa, Amran Mahmud menjelaskan bahwa Danau Tempe masuk destinasi wisata andalan Bumi Lamaddukelleng. Danau ini, kata dia, punya potensi tiga dimensi. Selain pariwisata juga memiliki potensi perikanan dan pertanian.

"Danau Tempe dikenal dulu dengan mangkok ikannya Nusantara. Tahun 1950-an, Danau Tempe dapat memproduksi ikan 50.000 ton per tahun. Tetapi, semakin hari terjadi sedimentasi dan ikan semakin punah. Alhamdulillah, melalui Kementerian PUPR terus dilakukan revitalisasi," ucap kepala daerah bergelar doktor ini.

Baca Juga : DPRD Wajo Gelar Rapat Paripurna LKPJ Tahun 2023 Bersama Pj Bupati

Untuk potensi pertanian, lanjut Amran Mahmud, ada lima kecamatan pesisir yang memanfaatkan air Danau Tempe untuk pertanian. "Alhamdulillah, hal ini juga berkontribusi menjadikan Wajo lumbung padi. Kita sudah mencapai 800 ribu ton dan sekarang kita kerja keras untuk mencapai 1 juta ton," beber Ketua DPD PAN Wajo ini.

Dengan konsumsi beras daerah yang hanya 50 ribu ton, kebanyakan dikirim ke daerah lain. "Kita memberikan sumbangsih ketahanan pangan nasional dengan mengekspor beras ke Jawa, Kalimantan, dan Papua, serta daerah lainnya," papar Ketua PMI Wajo ini. Dirinya berharap sektor pariwisata dapat menjadi magnet dan memberikan multiplier effect untuk sektor perekonomian lainnya, termasuk UMKM.

Amran Mahmud juga memaparkan potensi pariwisata lainnya, yakni sutera. "Menjadi consern kita untuk kembali membangkitkan dan membangun mulai dari hulu sampai hilir untuk mengembalikan kejayaan sutera kita. Alhamdulillah support dari Pemprov (Sulsel) dalam hal ini Gubernur Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman) untuk memajukan dan mengembalikan kejayaan sutera kita akan wujudkan tahun 2023/2024," paparnya.

Baca Juga : Bersama Pj Bupati dan Forkopimda Kabupaten Wajo Tanam dan Panen Perdana Cabai di Majauleng

Amran Mahmud berharap FDT 2022 tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi menjadi upaya menggerakkan perekonomian dan pengembangan UMKM Wajo. "Kita juga berharap ini menjadi upaya promosi wisata dan potensi Kabupaten Wajo serta menjadi hiburan bagi masyarakat," harapnya.

Sementara, Deputi Bidang Penyelenggaraan Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf RI, Rizki Handayani Mustafa, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Wajo, Pemprov Sulsel, serta kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi untuk berupaya memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Wajo, salah satunya melalui penyelenggaraan event FDT 2022.

Rizki mengatakan, gelaran FDT merupakan salah satu langkah strategis untuk mempromosikan keindahan Danau Tempe sekaligus menjadi sarana bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk memperkenalkan beraneka ragam produknya.

Baca Juga : Menyusun RKPD Tahun 2025, Pemkab Wajo Gelar Musrenbang

"Kami yakin dapat memberikan multiplier effect bagi industri parekraf di Wajo yang berujung pada meningkatnya ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya di Provinsi Sulawesi Selatan," ucapnya.

Rizki mengutarakan, selain memiliki potensi wisata Danau Tempe yang merupakan danau terluas kedua di Sulawesi, Wajo juga terkenal dengan sebutan Kota Sutera. Hal ini diharapkan mampu menjadikan Wajo sebagai destinasi pariwisata yang unggul.

"Kiranya melalui pelaksanaan kegiatan hari ini, dapat menjadi wadah bagi kita semua untuk bersama-sama membangun kolaborasi, menciptakan inovasi, dan beradaptasi dalam meraih kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," tuturnya.

Penulis : Abd Rasyid. MS
#pemkab wajo #Kemenparekraf #Festival Danau Tempe