RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Dan Pertanahan (Perkimtan) Sulawesi Selatan (Sulsel), Iqbal Suhaeb, menanggapi kekhawatiran Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), terkait konsep perencataan kereta api (KA).
Ada kekhawatiran bahwa dengan meneruskan konsep perencanaan rel KA secara at grade (di atas tanah) atau bukan melayang (elevated) akan berdampak bencana banjir di wilayah Makassar.
Iqbal menyebutkan bahwa kekhwatiran itu telah dijawab secara resmi oleh Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel. BPKA Sulsel, kata dia, sudah melakukan visibility study pada wilayah yang dilalui rel kereta api di wilayah Makassar.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
“Hasilnya Q.50 tahun, itu tidak akan banjir. Itu sudah dianalisis dengan konsep debet hujan yang paling tinggi yang pernah ada di Makassar,” ujar Iqbal, Minggu (7/8/2022).
Mantan Penjabat Wali Kota Makassar itu juga menyampaikan bahwa sejak awal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sudah melakukan persuratan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Pengelola Kereta Api Sulsel. Intinya meminta kepada pusat untuk melihat dan menganalisis dampak banjirnya.
Kekhawatiran Pemkot Makassar, lanjut Iqbal, sama yang dialami Pemprov Sulsel sebelumnya. Namun, setelah mendapatkan hasil kajian dari BPKA, bahwa di lokasi yang akan dibangun rel secara at grade bebas banjir hingga 50 tahun ke depan, maka Pemprov Sulsel yakin dan mendukung penuh proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Iqbal juga memperlihatkan surat berupa penjelasan teknis debit air dan lain sebagainya di lokasi pembangunan rel at grade di Makassar.
Dalam surat tersebut dengan nomor KA.604/4/8/BPKA-SS/2022 ditandatangani oleh Ammana Gappa sebagai Kepala BPKA Sulsel. BPKA Sulsel menyebutkan bahwa berdasarkan hasil survei dan analisis data hidrologi dan hidrolika tersebut, maka desain pembangunan jalur kereta api dari Mandai sampai dengan Parangloe dan perencanaan saluran melintang berupa box culvert untuk melimpahkan debit air telah memperhitungkan tinggi muka air banjir maksimum dan aman terhadap banjir dengan periode Q.50 tahun.
"Terlampir data dukung berupa Laporan Survey Hidrologi dan Hidrolika serta Executive Summary DED Intermoda KA ke Pelabuhan Garongkong dan Makassar New Port," ucap Iqbal membacakan surat "jaminan bebas banjir" tersebut.