Kamis, 21 Juli 2022 13:17
Foto: Reuters.
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Suriah secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina yang disampaikan pada Rabu (20/7). Kebijakan ini sebagai tanggapan langkah serupa yang telah dilakukan oleh Kyiv.

 

Sebagai mana diketahui, Suriah merupakan sekutu kuat Rusia yang terlibat dalam konflik Suriah pada September 2015 untuk membantu menyeimbangkan kekuatan demi Presiden Bashar Assad.

Damaskus pada akhir Juni menyatakan telah mengakui “kemerdekaan dan kedaulatan Luhansk dan Donetsk, dua wilayah di Ukraina Timur yang didukung Rusia – dan menjadikannya negara pertama yang mengakui kemerdekaan mereka.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Pernyataannya itu menyebabkan Ukraina memutuskan hubungan dengan Suriah.

 

"Republik Arab Suriah telah menetapkan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina sesuai dengan prinsip timbal balik," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah.

Dikatakan, Ukraina pada kenyataannya telah memutuskan hubungan dengan Suriah pada tahun 2018 ketika menolak untuk memvalidasi kembali tempat kediaman para staf diplomatik Suriah di Kyiv, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk melaksanakan tugas mereka.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Kementerian tersebut menyebutkan, kedutaan Suriah pada waktu itu menangguhkan fungsinya “sebagai akibat dari sikap bermusuhan dari pemerintah Ukraina.''

Pengumuman pada Rabu itu muncul ketika Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad berada di Teheran untuk bertemu dengan para pejabat Iran, sehari setelah pertemuan puncak antara para pemimpin Rusia, Iran dan Turki diadakan di sana.


Sumber: voaindonesia.com