Sabtu, 16 Juli 2022 13:41

Kementan Pastikan Ketahanan Pangan Kawasan Pulau Buton Aman dan Bebas PMK

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Irjen Kementan, Jan Maringka.
Irjen Kementan, Jan Maringka.

"Saya sudah melihat jadi saya yakin pangan di Buton aman dan hewan ternaknya bebas PMK," kata Jan Maringka.

RAKYATKU.COM, BAUBAU - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) memastikan bahwa kebutuhan bahan pokok di wilayah Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam kondisi aman dan terkendali. Selain itu, sapi hewan ternak yang berasal dari wilayah tersebut juga dalam kondisi bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

Irjen Kementan, Jan Maringka, mengatakan selama ini pengawasan yang dilakukan berjalan dengan ketat serta melibatkan aparat penegak hukum (APH) lainnya, baik dari Polri, kejaksaan, BPK, dan aparat pengawas internal pemerintah (APIP). Menurut Jan, kolaborasi tersebut berjalan dengan baik serta mampu mendukung kekuatan pangan nasional.

"Saya sudah melihat jadi saya yakin pangan di Buton aman dan hewan ternaknya bebas PMK," kata Jan saat membuka dialog jaga pangan di Aula Palagimata Kantor Wali Kota Baubau, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Jan mengatakan sektor pertanian selama ini terbukti mampu bertahan dari berbagai jurang resesi global. Sektor pertanian bahka pertanian bertumbuh pesat meski di banyak negara dilanda pandemi Covid-19.

"Tapi, saya yakin dengan bersinergi maka semua persoalan dapat diatasi dengan baik, demikian pula pengembangan ternak di wilayah Sultra harus meningkat," ucapnya.

Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Kota Baubau, Kepala Kejari Baubau, Bupati Buton, Kejari Buton, Dandim, Kepala Dinas Pertanian, Balai Karantina Kelas II Kendari, serta kelompok tani Baubau, Buton, dan Bulteng.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Sebelumnya, Jan berkesempatan mengunjungi pabrik pakan yang terletak di Desa Kampeonaho. Berdasarkan informasi pabrik tersebut mampu memproduksi 6.600 ton jagung per tiga bulan yang diolah menjadi pakan ternak.

"Di sini saya juga melihat potensi tanaman pala yang berada di Baubau sangat besar. Ini dapat kita dorong bersama agar pala Baubau nantinya dapat diekspor," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), mendorong agar semua kota dan kabupaten di seluruh Indonesia mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Ini penting dilakukan mengingat Indonesia sukses mempertahankan kebijakannya untuk tidak impor beras selama tiga tahun berturut-turut.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Saya juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penyakit PMK bersama-sama," tuturnya.

#Kementerian Pertanian