RAKYATKU . COM - Viktor Andrusiv, pejabat senior pemerintah Ukraina memundurkan diri dari kantor presiden dan Kementerian Dalam Negeri.
Dia pernah menjadi perhatian di departemen kedua. Dia tidak menjelaskan alasan keputusannya untuk diri sendiri.
“Saya diri dari Kantor Presiden dan Kementerian Dalam Negeri. Detailnya nanti,” tulis Viktor Andrusiv di saluran Telegramnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (12/7/2022).
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
Sebelumnya, Andrusiv telah mengkritik kritikan pemerintah Ukraina untuk mengurangi jumlah pegawai negeri di negara itu.
Dia sebelumnya menarik banyak perhatian media setelah mengatakan bahwa Jembatan Kerch akan membebani pasukan Ukraina. Jembatan Kerch tercatat sebagai yang terpanjang di Eropa, menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia.
"Pasti akan, hanya masalah waktu," ujarnya.
Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas
Andrusiv mengatakan Kiev memiliki senjata yang diperlukan angkatan bersenjatanya harus maju ke pantai Laut Azov sebelum melaksanakan rencana semacam itu.
Hal itu ditanggapi Kremlin yang menggambarkan pernyataan itu sebagai pengumuman aksi teroris.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa itu memerlukan hukum dan mungkin memerlukan hukuman.
Baca Juga : Presiden Ukraina Zelensky Akan Hadiri KTT G7 di Hiroshima
Andrusiv juga menolak pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina. Menurutnya, hasil seperti itu berarti keunggulan satu negara atas negara lain.
“Sampai situasi ini datang, tidak masuk akal untuk membuat skenario,” katanya.
Andrusiv bukan satu-satunya pejabat Ukraina yang mengancam akan menghancurkan Jembatan Kerch.
Baca Juga : Rusia Indikasikan Tarik Diri Dari Perjanjian Senjata Eropa
Komandan Pertahanan Mykolaiv, Ukraina; Walikota Jenderal Dmitry Marchenko, dan ajudan Presiden Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich, juga pernah mengumbar ancaman serupa.
Sebelumnya, Presiden Zelensky dan dekrit pemecatan lima diplomat, termasuk Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andriy Melnyk, yang menjadi pemenang penghargaan atas pernyataan baru ini
Sumber: SINDOnews
Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin