RAKYATKU.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mempersoalkan siapa pun yang terpilih sebagai presiden menggantikan dirinya lewat Pilpres 2024. Namun, pemimpin itu mesti bisa melanjutkan program-program yang telah dibuat pemerintah sebelumnya.
Jokowi menyampaikan itu saat merespons teriakan "lanjutkan" yang menggema pada acara hari ulang tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di JCC, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
"Tapi, saya nangkap yang dimaksud 'lanjutkan' itu adalah programnya. Pemimpinnya siapa pun terserah. Tapi, yang dilanjutkan adalah programnya. Supaya ada kontinuitas supaya ada keberlanjutan," kata Jokowi.
Baca Juga : Bawaslu Sulsel gelar Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pemilihan Serentak tahun 2024 di Wajo
Jokowi tidak ingin program yang dikerjakan pemerintah sebelumnya justru tak dilanjutkan pemimpin yang baru. "Jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan tidak dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Ini yang bahaya. Dan selalu kalau seperti itu mulai terus dari TK terus. Sudah ke SMP, ke SMA, mulai lagi dari TK lagi. Kapan kita sampai ke lulus universitas," beber Jokowi.
Jokowi turut menyinggung soal tantangan besar yang dihadapi Indonesia ke depan. Ia meminta agar agenda politik di 2024 tak boleh menambah suasana ketidakpastian dalam bidang ekonomi.
"Semua negara mengalami hal yang sama ketidakpastian. Jangan sampai juga karena kita nanti ada perhelatan pemilu dan pilkada, ketidakpastian itu tambah lagi," ucapnya.
Baca Juga : Deklarasi Pemilu Damai, Prof Zudan: Sulawesi Selatan Rumah Kita, Mari Jaga Bersama
Masa pemerintahan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada 2024 mendatang. Jokowi sudah menjabat selama dua periode sebagai presiden sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945. (*)