Kamis, 09 Juni 2022 16:26

Kemenkeu Puji Sektor Pertanian Bantu Kendalikan Inflasi dan Tekan Pengangguran

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Besarnya penyerapan lapangan kerja di sektor pertanian sehingga angka pengangguran di tengah pandemi COVID-19 bisa ditekan.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu, mengapresiasi kinerja sektor pertanian Indonesia yang berkontribusi besar terhadap Keuangan negara. Pertanian disebut mampu menjaga ketersediaan pangan sehingga inflasi Indonesia tetap terjaga di angka 3,5 persen.

"Kenapa inflasi kita rendah? Karena suplainya terjaga. Mayoritas dari kebutuhan pangan kita terjaga dengan baik. Subsidi pupuk kita aman dan kita lihat tidak ada gejolak sama sekali, tidak ada kelangkaan pupuk. Ini kerja keras dari Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) dan juga jajaran," ujar Febio dalam Pra Rakernas Partai Nasdem, Rabu (8/9/2022).

Menurut Febio, kinerja pemerintah dengan jajaran DPR mampu membuat Keuangan negara jauh lebih sehat. Bahkan, kata dia, negara akan mendapat tambahan pemasukan sekitar Rp420 triliun yang bisa mengurangi angka defisit.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

"Pemerintah bersama DPR jeli dalam melihat beban masyarakat yang sangat besar sehingga sepakat harga yang harusnya naik ditanggung negara. Kita bersyukur penerimaan kita tahun ini luar biasa besar dan kita proyeksikan akan ada tambahan 420 triliun. Luar biasa kita bisa menjaga daya beli masyarakat dan pengangguran juga terus turun," katanya.

Di samping itu, Febio mengapresiasi besarnya penyerapan lapangan kerja di sektor pertanian sehingga angka pengangguran di tengah pandemi bisa ditekan. Karena itu, strategi pertanian ke depan harus berdasarkan availability, affordability, dan productivity yang berkelanjutan.

"Kita bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga kemiskinan tidak naik, kemudian pengangguran terus turun. Itu semua menunjukan kerja keras DPR dengan pemerintah itu sudah menunjukkan hasil yang nyata dan harus diceritakan kepada masyarakat," katanya.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Di tempat yang sama, Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin, mengapresiasi kebijakan dan program yang dijalankan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir. Menurutnya, sektor pertanian tumbuh 1,84 persen dan menjadi bantalan resesi selama pandemi COVID-19.

"Kalau tidak ada pertanian mungkin krisis benaran. Jadi apresiasi kepada Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) karena pertanian menjadi bantalan ekonomi nasional," ujarnya.

Bustanul mengatakan, perekonomian Indonesia sejauh ini terus mengalami perbaikan yang sangat positif, yang pada 2021 Indonesia tumbuh 3,69 persen. Di sisi lain, ketersediaan beras pada produktivitas 2021 juga mulai meningkat.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Meski demikian, Bustanul berharap agar pemerintah terus meningkatkan skala kerjanya, terutama didalam menghadapi geopolitik global yang saat ini terfokus pada konflik Rusia-Ukraina. Perang senjata kedua negara itu telah berdampak pada kenaikan harga-harga di dunia.

"Rekomendasi saya untuk pangan nasional adalah di dalam menghadapi geopolitik dan geostrategi global yang telah menaikkan harga pangan secara spesifik di Indonesia harus diantisipasi agar kondisinya lebih baik lagi," ucapnya. (*)

#kementerian keuangan #Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo