RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Pemerintah Kabupaten Jeneponto sedang melakukan pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Pendataan berlangsung dalam kurung waktu beberapa tahun hingga sekarang. Ratusan rumah sudah terdata.
Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar melauncing secara simbolis Penanganan RTLH program Antama Balla-Ki di Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Jeneponto, Alfian Syam mengatakan pelaksanaan launcing program Antama Balla-Ki di jelaskan, bahwa Antama Balla-Ki singkatan dari ayo tuntaskan bersama RTLH.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Hal tersebut, juga merupakan program yang mendorong kolaborasi antar multistakeholder untuk menuntaskan penanganan RTLH di Kabupaten Jeneponto.
"Program ini ingin menunjukkan bahwa penanganan RTLH itu bukan hanya kewajiban pemerintah, mulai dari pusat sampai desa/kelurahan, tapi juga merupakan kewajiban masyarakat," ujarnya, Jumat (3/6/2022).
Dia menyebut, masyarakat dalam artian luas, masyarakat biasa, masyarakat pengusaha, perusahaan swasta dan BUMN, ormas/okp, bahkan parpol. Tahun lalu kita sudah memulai merancang kerja-kerja kolaboratif ini dan tahun ini kita laksanakan dan menunjukkan hasil yang baik.
Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz
Dia mencontohkan, bahwa PLN misalnya, melalui komunikasi yang baik antara dinas perumahan dengan PLN UPK Punagayya, tahun ini PLN akan menyumbangkan perbaikan 3 unit RTLH melalui dana CSR ke Pemerintah Kabupaten.
"Tahun ini juga kita membangun komunikasi dan kerjasama dengan yayasan peka peduli dan platform digital kitabisa untuk menggalang donasi untuk membantu perbaikan RTLH untuk 2 rumah di Jeneponto," jelasnya.
Selanjutnya kata dia, bekerjasama dengan LSM Pattiro Jeka untuk mengembangkan platform digital untuk menggalang donasi dari masyarakat, terutama masyarakat lokal Jeneponto. Dan Kerja kolaboratif lainnya.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023
Seperti dari Universitas Bosowa, yang membantu kita melakukan pendataan RTLH melalui mahasiswa KKN yang ditempatkan di Jeneponto. Berharap agar teman-teman mahasiswa, bukan cuma membantu mendata, tapi mungkin bisa membantu perbaikan RTLH.
"Harapan kami pak rektor, teman-teman mahasiswa ini bukan cuma membantu mendata, tapi juga bisa membantu perbaikan RTLH. Coba saja mereka kumpulkan donasi 10 ribu per minggu (10rb x 150 orang jadinya 1,5 juta perminggu yang bisa dikumpul) dalam 10 minggu bisa terkumpul 15jt, cukup untuk memperbaiki 1 RTLH)," sebutnya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini juga diharapkan menggerakkan ekonomi di desa mereka ditempatkan. Jangan belanja di makassar, belanja lah di desa. Tahun ini juga kami membentuk satgas penanganan RTLH dan Rumah Korban Bencana, dengan berkolaborasi dengan PMI.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural
"Jadi setiap terjadi bencana maka tim satgas ini akan segera mengumpulkan data terkait rumah yang mengalami, sehingga diharapkan, paling lambat 2 x 24 jam, data sudah didapatkan dan dilaporkan ke pihak yang membutuhkan," imbuhnya.
Dia menguraikan, bahwa tahun ini, akan ada 620 unit rumah yang akan dilaksanakan perbaikan dari seluruh sumber pendanaan, antara lain 60 unit dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 40 Unit dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang terbagi menjadi 17 unit untuk RTLH dan 23 untuk korban Bencana.
Selain itu, 3 unit dari PLN, 3 Unit dari swadaya masyarakat melalui LSM/yayasan BSPS Reguler 263 unit
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan KPU Serta Bawaslu Teken Perjanjian Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
BSPS PKE 240, Provinsi 11 unit untuk korban bencana.
"Kepada bapak Ketua DPRD (Arifuddin) dan Komisi III (Adi Saputra) mungkin bisa membantu kami dipengangaran untuk tahun 2023, ada satu desa di kecamatan batang itu yang sisa 50 RTLH nya, mungkin bisa kita tuntaskan tahun depan, biar desa tersebut bisa menjadi percontohan sebagai desa yang tuntas RTLH nya," harapnya.
Ditambahkan, bahwa Dinas Perumahan sudah mengembangkan aplikasi Sinrili, dimana sudah ada 82 Desa/Kelurahan yang sudah dan dalam tahap pendataan, sisa 31 desa/Kelurahan.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan KPU Serta Bawaslu Teken Perjanjian Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
"Insya Allah kita akan tuntaskan tahun ini, mohon bantuan Ketua DPRD untuk menambhkan anggaran pendataan di APBD Perubahan. Terdapat 52 desa/kelurahan sudah didata dan data di Sinrili menunjukkan ada sekitar 2000 RTLH," sebutnya.
"Jika dirata-ratakan untuk desa sisanya maka kemungkinan paling banyak RTLH di Jeneponto berkisar diangka 6 ribu. Data 6 ribu inilah nanti yang akan menjadi fokus pemerintah kabupaten dan seluruh stakeholder untuk dituntaskan pada tahun yang akan datang," sambungnya.
Salah satu penerima manfaat di Dusun Ranaloe, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto Rosma (38) tahun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Jeneponto yang telah membatu bedah rumah.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan KPU Serta Bawaslu Teken Perjanjian Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
Rumah tersebut berukuran 3 x 5 sudah dimakan usia. Dia menempatinya kurang lebih 10 tahun lamanya. Dan tahun ini mendapat bantuan dari pemerintah. Ibu rumah tangga ini seorang petani dan penjual minyak gosok keliling, dengan berpenghasilan rendah.
"Kalau rumah ini awalnya saya beli. Adami kurang lebih 10 tahun saya tempati rumah ini. Dan tahun ini sudah dapat bantuan dari pemerintah. Saya sangat senang dan terima kasih pak Bupati," ujar Rosma diamini Rihani.
Hadir Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar Wabup Paris Yasir, Sekda Muh Arifin Nur, Kabag Protpim, Plt Kadis Kominfo, Kasi Penyedian Perumahan Disperkimtan, Nasrun, Kabid Disperkimtan Taswin, Ketua DPRD Arifuddin, Anggota DPR dari Komisi III dan IV, Kades, Camat dan lainnya.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan KPU Serta Bawaslu Teken Perjanjian Hibah Pemilu dan Pilkada 2024