Kamis, 26 Mei 2022 23:13
Pemimpin Checyhnya Ramzan Kadyrov (kanan) pada 24 Februari 2022. [Foto : Yelena Afonina/TASS]
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Operasi militer khusus Rusia di Ukraina masih terus berlangsung sejak dimulai pada 24 Februari 2022. Sekutu yang membantu Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam operasi itu adalah Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov.

 

Meski operasi militer khusus masih berlangsung di Ukraina, Kadyrov mengatakan siap menyerang Polandia. Dia juga memperingatkan agar negara Eropa itu "lebih baik mengambil kembali senjatanya."

Dilansir Newsweek, dalam sebuah video yang dibagikan pada hari Rabu (25/5/2022) di Twitter oleh jurnalis BBC Francis Scarr, Kadyrov mengatakan bahwa "masalah Ukraina sudah selesai".

Baca Juga : Ramzan Kadyrov Ramal Akhir Konflik Rusia vs Ukraina: Barat Akan Berlutut

Dia mengaku "tertarik pada Polandia," menurut terjemahan dari komentarnya.

 

Bahkan ia menyebut, hanya membutuhkan beberapa detik saja untuk langsung melaksanakan jika perintah itu datang.

"Setelah Ukraina, jika kami diberi perintah, dalam enam detik kami akan menunjukkan kepada Anda apa yang kami mampu," kata Kadyrov.

Baca Juga : Tentara Ukraina yang Ditangkap Pasukan Rusia Mengaku Dilatih Militer Inggris

Polandia adalah salah satu negara yang telah memasok Ukraina dengan senjata untuk membantu mempertahankan diri.

Pernyataan Kadyrov menyoroti kekhawatiran yang diungkapkan beberapa pemimpin Polandia bahwa Rusia berpotensi melancarkan serangan ke Polandia di masa depan.

Sementara Putin belum memberikan indikasi pasti apakah dia akan "melihat" Polandia, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski mengatakan selama wawancara dengan Al Jazeera yang diterbitkan pada akhir Maret bahwa itu adalah "kepastian mutlak".

Baca Juga : Ajudan Presiden Zelensky Memundurkan Diri Pasca Ledakan Rudal Rusia di Apartemen

Putin disebutnya memang ingin menyerang Polandia.

"Pada saat yang sama, kami juga cukup yakin bahwa Putin tidak akan melakukannya sekarang karena dia terlalu sibuk dengan apa yang terjadi di Ukraina," tambah Jablonski.

Video pemimpin Chechnya, yang telah ditonton hampir 25.000 kali pada Rabu malam, juga menunjukkan Kadyrov mengarahkan Polandia untuk "memohon pengampunan resmi atas apa yang Anda lakukan terhadap duta besar kami."

Baca Juga : Rusia Respon Rencana Inggris Kirim Tank Challenger 2 dan Helikopter Apache ke Ukraina

Kadyrov tampaknya merujuk pada insiden yang terjadi awal bulan ini ketika duta besar Rusia untuk Polandia, Sergey Andreev, dipukul dengan cat merah pada acara Hari Kemenangan di Polandia.

Langkah itu sebagai protes terhadap perang Rusia di Ukraina. Andreev dan delegasinya terpaksa meninggalkan daerah itu setelah insiden itu.

"Kami tidak akan mengabaikannya begitu saja," kata Kadyrov dalam video tersebut. "Ingat itu."

Baca Juga : Sanksi ke Rusia Hanya Sakiti Orang Eropa, Kata Mantan Wakil Kanselir Austria

Tidak jelas kapan atau di mana video itu difilmkan.

Sumber : Kompas.com

 

BERITA TERKAIT