Kamis, 26 Mei 2022 09:06

Salvador Ramos, Remaja Pelaku Penembakan Maut di SD Texas yang Tewaskan 21 Orang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Salvador Ramos.
Salvador Ramos.

Ia merupakan warga Texas. Tempat tinggalnya berjarak 135 kilometer dari lokasi kejadian. Ia masih berstatus pelajar SMA dan dikabarkan bekerja di sebuah kedai makanan cepat saji Wendy's.

RAKYATKU.COM, TEXAS - Sebanyak 21 orang tewas, termasuk di dalamnya 19 orang anak-anak, dalam peristiwa penembakan maut di Robb Elementary School, Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (24/5/2022) waktu setempat. Penembak diidentifikasi sebagai Salvador Ramos, seorang remaja berusia 18 tahun.

Ramos tewas setelah melakukan baku tembak dengan polisi. Sebelum beraksi, ia sempat menembak neneknya sendiri yang akhirnya meninggal dunia setelah mendapat penanganan di rumah sakit.

Siapa Ramos? Menurut keterangan media AS, Fox 32, ia merupakan warga Texas. Tempat tinggalnya berjarak 135 kilometer dari lokasi kejadian.

Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina 

Ia masih berstatus pelajar SMA dan dikabarkan bekerja di sebuah kedai makanan cepat saji Wendy's.

Manajer resto Andrian Mendes menggambarkannya Ramos sebagai seseorang yang tertutup. "Ia pendiam, tidak banyak bicara," ungkapnya.

Mengutip AP, Ramos dilaporkan memiliki ketertarikan kepada senjata api. Ia bahkan membeli senjata tepat di hari perayaan ultahnya yang ke-18.

Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas

"Itu adalah hal pertama yang ia lakukan pada ulang tahun ke-18-nya," kata senator AS yang mengetahui informasi itu dari kepolisian, Roland Gutierrez.

Ketertarikan pada senjata juga terlihat di media sosial. Ia sempat mengunggah foto senapan di Instagram miliknya "salv8dor".

Saat beraksi, Ramos diduga menggunakan senapan AR-15. Ia juga memakai satu pistol saat kejadian.

Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin

"Ramos yang mengenakan pelindung tubuh, menabrakkan mobilnya di luar sekolah sebelum masuk ke dalam," ujar Sersan Erick Estrada dari Departemen Keamanan Publik Texas mengatakan kepada CNN International. (*)

#Penembakan Maut #Amerika Serikat