Rabu, 25 Mei 2022 08:37

Berbasis Kearifan Lokal, Kasus PMK di Lombok Timur Bisa Dikendalikan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Mashyur, mengatakan pencegahan melalui pengeras suara bahkan didukung pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM), ketua RT, sampai masyarakat setempat.

RAKYATKU.COM, LOMBOK TIMUR - Strategi komunikasi penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), cukup unik.

Pemangku kebijakan setempat melibatkan pemuka agama dan menggunakan pegeras suara masjid yang ada di desa-desa. Cara ini terbukti ampuh karena peternak dan masyarakat jadi lebih paham dan lebih waspada terhadap kesehatan hewan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Mashyur, mengatakan pencegahan melalui pengeras suara bahkan didukung pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM), ketua RT, sampai masyarakat setempat.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Menurutnya, pola semacam ini terbukti efektif karena tiap kali ada gejala PMK pada hewan ternak, masyarakat langsung waspada dan melaporkannya pada petugas posko yang siap jemput bola.

"Begini, Pak, ketika masyarakat panik karena harga anjlok semua jadi repot, Pak. Makanya saat kita umumkan kesigapan kita terhadap bahaya PMK melalui toa (pegeras suara) masjid mereka langsung mendukung. Karena cara ini juga sebagai langkah antisipasi agar penularan PMK bisa kita tekan bersama," ujar Mashyur, Selasa (24/5/2022).

Dengan cara itu, kata Mashyur, tingkat kepedulian masyarakat jadi lebih besar dan risiko hewan yang terpapar juga jadi lebih sedikit. Apalagi tingkat kesembuhan hewan di Lombok Timur terbilang cukup banyak seiring adanya bantuan obat dan vitamin dari jajaran Kementerian Pertanian (Kementan).

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kementan yang terus merespons cepat penanganan PMK di Kabupaten Lombok Timur," tuturnya.

Mashyur menambahkan, saat ini jajaran tiga pilar Lombok Timur (pemerintah daerah, TNI, Polri) terus menjaga wilayah sentra ternak di tiap desa. Mereka bersiaga dengan mengaktifkan grup WhatsApp yang ada.

"Jadi begitu ada kabar hewan yang terindikasi positif kita langsung bergerak cepat. Itulah kekompakan kami di Lombok Timur. Semua turun tangan untuk menekan penularan PMK," ujarnya.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Perlu diketahui, penanganan PMK di Lombok Timur juga dilakukan melalui penyemprotan bersama tiga pilar di tiap kandang-kandang yang ada. Penyemprotan dilakukan rutin setiap hari Jumat setelah melaksanakan ibadah salat Jumat. (*)

#Kementerian Pertanian #Penyakit Mulut dan Kuku