RAKYATKU.COM, -- Salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin telah bereaksi terhadap berita Finlandia dan Swedia bergerak lebih dekat untuk mencari keanggotaan NATO dan telah memperingatkan Barat meningkatkan dukungan militer ke Ukraina risiko memicu konflik antara Rusia dan aliansi militer.
Dmitry Medvedev, Mantan Presiden Rusia yang sekarang menjadi wakil ketua dewan keamanan Rusia, mengatakan konflik seperti itu dengan NATO selalu membawa risiko berubah menjadi perang nuklir besar-besaran.
"Negara-negara NATO memompa senjata ke Ukraina, melatih pasukan untuk menggunakan peralatan Barat, mengirim tentara bayaran dan latihan negara-negara Aliansi di dekat perbatasan kita meningkatkan kemungkinan konflik langsung dan terbuka antara NATO dan Rusia," katanya dalam sebuah posting Telegram.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
"Konflik seperti itu selalu memiliki risiko berubah menjadi perang nuklir penuh. Ini akan menjadi skenario bencana bagi semua orang," sambungnya.
Rusia dan Amerika Serikat sejauh ini merupakan kekuatan nuklir terbesar di dunia. Rusia memiliki sekitar 6.257 hulu ledak nuklir sementara tiga kekuatan nuklir NATO - AS, Inggris dan Prancis memiliki sekitar 6.065 hulu ledak gabungan, menurut Asosiasi Kontrol Senjata yang berbasis di Washington. (*)
BERITA TERKAIT
-
Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
-
Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner
-
Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM
-
Presiden Ukraina Yakin Pengiriman Jet Tempur F-16 AS Dapat Mengakhiri Invasi Rusia