Selasa, 10 Mei 2022 10:54

Triwulan I 2022, PT Vale Bukukan Laba Bersih USD67,6 Juta

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: PT Vale)
Ilustrasi. (Foto: PT Vale)

Meskipun produksi lebih rendah karena sedang berlangsungnya pembangunan kembali tanur listrik 4, PT Vale mampu menghasilkan EBITDA yang lebih tinggi, laba yang lebih tinggi, dan saldo kas yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk. mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan I 2022 (1T22). Perseroan membukukan laba bersih yang kuat sebesar USD67,6 juta, 58 persen lebih tinggi dibandingkan dengan angka triwulan sebelumnya. Hal ini terutama didorong harga nikel yang menguntungkan.

"Saya senang melaporkan 1T22 yang menguntungkan. Meskipun produksi lebih rendah karena sedang berlangsungnya pembangunan kembali tanur listrik 4, kami mampu menghasilkan EBITDA yang lebih tinggi, laba yang lebih tinggi, dan saldo kas yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Saldo kas yang kuat ini akan memungkinkan kami untuk menjalankan rencana pertumbuhan kami saat ini dan yang akan datang," kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur PT Vale, dalam siaran persnya, Selasa (10/5/2022).

"Namun, mengingat volatilitas di pasar, kami tetap fokus untuk mengoptimalkan kapasitas produksi kami dan meningkatkan efisiensi operasi kami," tambahnya.

Baca Juga : Komisi VII DPR RI Dukung PT Vale Terus Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

Grup mencatat pendapatan USD235,1 juta pada 1T22 atau 12 persen lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan yang dicatat pada 4T21 sebesar USD266,7 juta. Harga realisasi rata-rata untuk pengiriman nikel dalam matte adalah USD17.432 per ton, naik 13 persen dari harga pada 4T21 sebesar USD15.372 per ton. Beban pokok pendapatan grup turun 29 persen dari USD201,0 juta pada 4T21 menjadi USD142,3 juta pada 1T22, sejalan dengan penurunan volume produksi pada triwulan ini.

Pada 1T22, konsumsi HSFO, diesel, dan batu bara lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi pada triwulan sebelumnya, sejalan dengan penurunan volume produksi akibat pelaksanaan pembangunan kembali tanur listrik 4. Namun, harga rata-rata HSFO, diesel, dan batu bara masing-masing meningkat sebesar 7 persen, 14 persen, dan 14 persen. Bahan bakar minyak dan batu bara merupakan beberapa item biaya produksi terbesar PT Vale.

PT Vale menghasilkan EBITDA sebesar USD116,2 juta dan mengeluarkan sekitar USD42,3 juta untuk belanja modal pada 1T22. Kas dan setara kas perseroan pada 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021 masing-masing sebesar USD518,0 juta dan USD508,3 juta. PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas. (*)

#PT Vale Indonesia