Minggu, 08 Mei 2022 18:36
Vyacheslav Volodin (Foto: Duma.gov.ru)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, -- Anggota parlemen paling senior Rusia pada Sabtu (7/5/2022) menuduh Washington mengoordinasikan operasi militer di Ukraina, yang menurutnya sama dengan keterlibatan langsung Amerika Serikat (AS) dalam aksi militer terhadap Rusia.

 

"Washington pada dasarnya mengoordinasikan dan mengembangkan operasi militer, sehingga secara langsung berpartisipasi dalam aksi militer melawan negara kita," tulis Vyacheslav Volodin di saluran Telegramnya.

Washington dan Eropa anggota aliansi NATO transatlantik telah memasok Kyiv dengan senjata berat untuk membantu melawan serangan Rusia yang telah mengakibatkan pendudukan bagian timur dan selatan Ukraina tetapi gagal untuk mengambil Kyiv.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Namun, Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan ambil bagian dalam pertempuran itu sendiri, untuk menghindari menjadi pihak dalam konflik.

 

Para pejabat AS mengatakan Amerika Serikat telah memberikan intelijen ke Ukraina untuk membantu melawan serangan Rusia, tetapi telah membantah bahwa intelijen ini mencakup data penargetan yang tepat.

Volodin, ketua majelis rendah parlemen, Duma, adalah pendukung terkemuka dari apa yang disebut Moskow sebagai operasi khusus di Ukraina untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi apa yang disebutnya elemen fasis yang memegang kekuasaan atas pemerintah dan militer.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar, dan bahwa Rusia telah melakukan tindakan agresi yang tidak beralasan. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang di Ukraina, dan lebih dari lima juta orang telah meninggalkan negara itu.

Volodin mengatakan para penasihat asing telah bekerja di Ukraina sejak apa yang disebutnya "kudeta", dalam referensi yang jelas untuk pemilihan demokratis Presiden Volodymyr Zelensky pada 2019.

Sumber: Reuters

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner