Selasa, 03 Mei 2022 09:02
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Seorang pria Australia mengaku bersalah melakukan kejahatan bermotif kebencian terhadap gay di pengadilan tertinggi negara bagian New South Wales, Senin (2/5/2022).

 

Scott White (51) mengaku membunuh matematikawan Amerika Serikat (AS), Scott Johnson, pada 1988 atau 34 tahun lalu dengan mendorong pria itu dari sebuah tebing di Sydney.

Tubuh Johnson ditemukan di dasar tebing North Head dekat Blue Fish Point. Ia masih berusia 27 tahun ketika itu.

Baca Juga : Kasus Suami Bunuh Suami di Bone, Pelaku Ditangkap di Kolaka Utara

Polisi awalnya memperlakukan kematiannya sebagai bunuh diri. Namun, setelah tiga pemeriksaan koroner dan beberapa pengadilan banding, pihak berwenang mendakwa White atas pembunuhan itu pada 2020.

 

Pada Januari 2021, White mengejutkan para pengacaranya dengan mengaku bersalah pada prasidang.

White akan dijatuhi hukuman oleh Hakim Helen Wilson pada Selasa (3/5/2022). Ia kemungkinan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

Baca Juga : Gara-gara Pohon Lontar, Petani di Pangkep Tewas Terbunuh

"Saya mendorong seorang pria. Ia kemudian jatuh dari tebing," kata White dalam rekaman wawancara polisi pada 2020 yang diputar di pengadilan.

White mengatakan dalam wawancara itu bahwa ia telah berbohong sebelumnya dengan mengatakan kepada polisi bahwa ia berusaha untuk menyelamatkan Johnson dan mencegahnya jatuh dari tebing.

Seorang koroner memutuskan pada 2017 bahwa Johnson jatuh dari puncak tebing sebagai akibat dari kekerasan aktual atau ancaman oleh orang-orang tak dikenal yang menyerangnya karena mereka menganggapnya homoseksual.

Baca Juga : Bekuk Tunisia, Australia Jaga Asa Lolos dari Fase Grup Piala Dunia 2022

Pada saat kejadian, di Sydney beredar berita-berita yang menyebutkan bahwa segerombolan pria menjelajahi berbagai lokasi di kota itu untuk mencari pria gay untuk diserang. Beberapa korban dilaporkan dirampok dan tewas.

Seorang petugas koroner pada 1989 sempat menyatakan bahwa Johnson melakukan bunuh diri, sementara seorang petugas koroner lainnya pada 2012 tidak dapat menjelaskan bagaimana Johnson meninggal.

Saudaranya yang tinggal di Boston, Steve Johnson, bersikeras meminta penyelidikan lebih lanjut dan bahkan menawarkan hadiah dari kantongnya sendiri sebesar 1 juta dolar Australia (USD704.000) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pelakunya.