Kamis, 28 April 2022 08:23
Presiden Rusia Vladimir Putin ( Sergey Guneev/ AP Photo)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan negara-negara asing agar tidak mencoba campur tangan dalam konflik di Ukraina dan menimbulkan ancaman strategis bagi Rusia.

 

Jika ada yang melakukan itu, Putin bersumpah bahwa Moskow akan menanggapi dengan serangan balik cepat.

"Kami memiliki semua alat untuk ini. Jenis yang tidak dapat dibanggakan orang lain saat ini. Dan kami tidak akan menyombongkannya. Kami hanya akan menggunakannya jika diperlukan," kata Putin dilansir dari Sputnik, Kamis (28/4/2022)

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Putin kemudian menuduh kekuatan asing mendorong Ukraina menuju konfrontasi langsung dengan Rusia, dan mencatat bahwa rencana untuk menyerang republik Donbass dan Krimea dijelaskan dalam doktrin Ukraina baru-baru ini.

 

Dia mengatakan bahwa negara-negara Barat menggunakan Russophobes dan neo-Nazi untuk mengubah Ukraina menjadi "anti-Rusia".

"Musuh kami mendorong munculnya senjata geopolitik baru. Sebenarnya itu bukan hal baru, tetapi [mereka] pasti memberinya kekuatan baru, momentum baru," katanya.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Presiden Rusia menyatakan bahwa peristiwa baru-baru ini, seperti perluasan laboratorium biologis di Ukraina, upaya Kiev untuk mengamankan hak untuk memiliki senjata nuklir dan pengiriman senjata secara terus -menerus ke Ukraina, semuanya merupakan bagian dari "rencana sinis" kekuatan asing.

Dia menambahkan bahwa orang-orang Ukraina semuanya dapat diperluas dalam rencana ini.

Putin memerintahkan dimulainya operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, mengutip permintaan bantuan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR), yang telah melaporkan penembakan intensif dari militer Ukraina.

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner

Presiden Rusia itu mengatakan bahwa operasi itu diluncurkan untuk mengakhiri penderitaan rakyat Donbass, yang telah berlangsung selama delapan tahun.