RAKYATKU.COM, LAMONGAN - Memastikan ketersediaan pangan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 1443 H/2022 M, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), memerintahkan semua jajarannya turun ke lapangan untuk melakukan validasi dan faktualisasi kondisi di lapangan.
Seperti halnya di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Lamongan, Senin (25/4/2022), dilakukan gelar pangan murah. Direktur Serealia Kementerian Pertanian (Kementan), Ismail Wahab, yang hadir mengatakan gelar pangan murah dalam rangka memberikan jaminan stok pangan pokok terhadap masyarakat dan ini sudah dilakukan beberapa kali di Jawa Timur, terutama di Lamongan.
"Perlu saya sampaikan bahwa Jawa Timur memang alhamdulillah menurut data kami juga pada paparan Pak Menteri di depan Komisi IV DPR menyampaikan bahwa peta kita di Jawa Timur relatif aman. Insyaallah sampai lima bulan ke depan masih cukup," ungkap Ismail.
Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone
Pada acara ini, Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur, Pudjiati Ningsih, mengatakan gelar pangan murah berkualitas ini sudah dilakukan di 12 titik di Jawa Timur. Pada Ramadan ini sudah lima kali, yakni di Tuban, Bojonegoro, Nganjuk, Probolinggo, dan yang terakhir di Lamongan ini.
"Untuk komoditi yang kami sediakan ada sembilan bahan pokok dan kita juga kerja sama dengan UMKM di kabupaten yang kita kunjungi serta kita kerja sama juga dengan BUMN untuk ketersediaan pangan di Jawa Timur. Sampai dengan saat ini dalam keadaan aman dan bisa bertahan lima bulan ke depan. Jadi insyaallah Jawa Timur ketersediaan pangan dalam keadaan aman dan tersedia," ujarnya.
Pudjiati menjelaskan harga minyak setelah harga subsidi pemerintah dicabut bisa mencapai Rp25 ribu per liter dan dengan gelar pangan ini ia berharap bisa mengadakan subsidi bekerja sama dengan RNI dengan harga per liternya Rp19.000.
Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel
"Untuk transaksi selama bulan Ramadan tiap kabupaten rata-rata untuk beras dan gula pasir mencapai 1,5 sampai 2 ton, dan yang paling laku dan paling dicari yaitu minyak goreng," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan, Sukriyah, mengungkapkan stok 12 bahan pokok semuanya tersedia dan bahkan dari kebutuhan dan ketersediaan masih surplus.
Lamongan sebagai penghasil beras, termasuk nomor satu di Jawa Timur sebagai pemasok beras juga nomor lima secara nasional.
Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
"Pada saat inipun dengan produksi sekitar 1.190.000 ton. Dalam satu tahun kebutuhan sekitar 700 ribu ton sehingga ada hampir 500 ribu ton yang surplus. Itu sebagai bentuk ketersediaan di Kabupaten Lamongan dan Jawa Timur khususnya," sebutnya.
"Keamanan dan ketersediaan produksi dalam negeri yang bisa pertahankan stabilitasnya. Saya kira tidak lepas dari kinerja Kementan dan petani sehingga kita bisa menyediakan bahan pokok ini secara stabil," tambahnya. (*)